SORONG, SorongPos – Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Papua Barat yang membawahi infrastruktur dan pembangunan Ir.Max Hehanussa saat ditemui media ini (15/3) di Km 10 menjelaskan, terkait dengan pekerjaan atau proyek pembangunan infrastuktur di Kota Sorong yang dikerjakan oleh Pemprov Papua Barat.
Dimana pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Pemkot yang sudah bisa menangani pekerjaan perbaikan jalan dan sebagainya di kota Sorong khususnya jalan Arteri,selaku jalan alternatif yang menghubungkan daerah Malanu dengan daerah kilometer 10 dan seterusnya. Diakui Max yang merupakan anggota DPRD dari Partai Golkar bahwa kerusakan jalan Arteri boleh dikatakan, sudah tidak layak untuk dikatakan sebagai jalan raya. Bahkan Max mengakui juga bahwa memang jalan Arteri itu kewenangan provinsi, tapi karena Pemkot sudah ambil alih. Disebabkan pengguna jalan adalah warga kota.
” Ini bukan tumpang tindih, tapi saling bekerja sama berikan pelayanan kepada warga. Yah mungkin untuk penimbunan dilakukan pemkot, tapi untuk lapis bagian atas sampai aspal dan sebagainya dikerjakan provinsi. Yang jelas DIPA nya sudah ada dan saya sendiri sudah tanyakan kepada instansi teknis yakni Dinas PU Provinsi melalui Kepala Dinas PU Provinsi Papua Barat pada saat hearing pembahasan APBD 2021 dan saya sudah tunjukan kerusakan jalan yang menjadi kewenangan Provinsi,” urainya.
Max yang juga merupakan anggota DPRD Provinsi Papua Barat dari Dapil Kota Sorong bahwa tahun 2021 pekerjaan perbaikan jalan bukan hanya di Jalan Arteri saja.Akan tetapi ada beberapa ruas jalan yang diperbaiki termasuk di depan Gereja Bethel Malaisilen Km 12 dan ruas jalan di depan SMU Negeri 5 di Jalan Baru.
” Sudah dibahas dan DIPA sudah ada. Tapi karena proses perubahan SIMDA, yah mungkin paling lambat bulan Mei mendatang sudah ditangani perbaikannya. Mobilitas kendaraan di kota Sorong sangat tinggi, jadi jelas tingkat kerusakan jalan juga sangat tinggi. Kita harapkan hubungan dan kerjasama baik antara kota dan provinsi, sehingga warga dapat menikmati fasilitas jalan yang baik pula,” akunya. (boy)