Hutan Adat Rusak, Ketua DAP Doberay Minta PT GAG Nikel Hentikan Operasional

Hutan Adat Rusak, Ketua DAP Doberay Minta PT GAG Nikel Hentikan Operasional

SORONG.SorongPos.Com,- PT.GAG Nikel diminta segera menghentikan aktifitasnya atau operasional. Hal ini dikarenakan kuat dugaan telah merusak hutan adat yang berada di wilayah GAG Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya. Penegasan ini disampaikan Ketua Dewan Adat Wilayah III Doberay Ronald Kondjol.SH saat ditemui media.

Dijelaskannya Ronald pula yang aktif mengkritisi permasalahan Adat masyarakat Papua ini menegaskan bahwa pemerintah daerah provinsi Papua Barat Daya dalam hal ini Dinas Lingkungan hidup segera bentuk Tim dan turun ke lokasi tambang, untuk melihat aktifitas perusahaan PT GAG Nikel yang sudah merusak hutan adat pada wilayah tersebut.

” Bagaimana kedepannya  kelangsungan anak cucu asli Papua mau menikmati mencari nafkah didalam hutan Adat yang sudah gundul seperti yang dimuat di media finance.detik.com edisi 31 Januari 2025 dengan Judul beritanya ” Hutan di Pulau GAG Gundul Imbas PT Gak Nikel” dan disebutkan bahwa Hutan Pulau GAG disebut Deforestasi yang artinya adalah proses pengurangan atau penghilangan luas hutan secara signifikan.

Dampaknya penggundulan hutan yang paling berbahaya dan meresahkan adalah hilangnya spesies hewan dan tumbuhan akibat hilangnya habitatnya. 70% spesies hewan dan tumbuhan darat hidup di hutan,” tegasnya.

Dikatakannya juga selaku Ketua DAP juga mengharapkan kepada kementerian lingkungan hidup, agar segera membentuk Tim untuk turun ke lokasi tambang tersebut, agar bisa melihat secara langsung aktifitas perusahaan. Menurutnya juga apakah selama ini sudah bekerja sesuai aturan yang berlaku.

” Contohnya membuang limbahnya atau mekanisme yang lainnya,” pungkasnya.

Bahkan Ketua Dewan Adat Papua mengatakan yang terlihat, bibir pantai terlihat berubah warnanya menjadi merah dan hutan adat Papua sudah terlihat jelas dari foto yang ditampilkan media sangat miris sekali gunung pulau GAG yang awalnya hijau asri menyimpan banyak keanekaragaman hayati saat ini sudah gundul akibat adanya aktifitas perusahaan nikel tersebut.

” Ini menjadi preseden buruk bagi kelangsungan hidup masyarakat Papua kedepannya. Kalau sampai himbauan saya ini tidak di indah kan oleh pihak terkait maka kedepannya kami masyarakat adat akan melakukan aksi demonstran besar-besaran di depan kantor pemerintahan setempat, dan bila perlu demonstran di Kementrian Lingkungan Hidup di Jakarta dan istana Presiden, ” imbuh Ronald Kondjol. (boy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *