Tahun 2025 Pengembangan Pariwisata PBD Rendah Karbon

Tahun 2025 Pengembangan Pariwisata PBD Rendah Karbon

SORONG.SorongPos.Com,- Kepala Dinas Pemuda Olahraga,Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Papua Barat Daya (PBD) Yusdi Lamatenggo S.Pi,M.Si saat ditemui wartawan,Kamis (30/1) menjelaskan, pihaknya mengharapkan kedepannya dalam pengembangan pariwisata di PBD ramah terhadap karbon. Oleh karena itu PBD sudah memiliki langkah-langkah, bagaimana menangani masalah tersebut.

Minimal lanjut Yusdi ada beberapa aspek yang akan ditindaklanjuti mulai dari aspek akomodasi, transportasi maupun restoran. Bahkan kata Yusdi pihaknya sudah memulai dengan menerapkan praktek-praktek yang rendah karbon.Dicontohkannya pula, untuk sektor transportasi dimulai dari para pelaku usaha wisata, untuk membuat paket wisata yang tidak mengeluarkan banyak karbon.

” Saat ini di dorong wisata tracking ke hutan, lihat burung Cendrawasih dan potensi hutan. Seperti di kabupaten Sorong di Malasigi, ada juga di Teluk Mayalibit Raja Ampat dan Wakesi yang ada di Waisai. Ini upaya kita meminimalisasi karbon yang dikeluarkan dari aktivitas pariwisata,” akunya.

Lebih lanjut Yusdi juga mengharapkan saat ini secara perlahan sudah dimulai dengan pengurangan energi listrik baik dari diesel maupun genset.Sebagai contoh di Kabupaten Raja Ampat terdapat salah satu home stay yang full menggunakan solar sell.

Kemudian ada juga bantuan dari Pertamina ke desa wisata Malasigi Kabupaten Sorong sudah dipasang solar sell,sehingga aktivitas pariwisata disana menggunakan teknologi ramah lingkungan. Menurutnya pula hal ini sebagai contoh pengembangan pariwisata yang dilakukan secara berkelanjutan.

Demikian pula tegas Yusdi pihaknya mengharapkan kepada para pelaku travel agent yang ada di Sorong maupun Raja Ampat agar menjual paket wisata yang meminimalisasi karbon yang dikeluarkan dari paket wisata.

” Ada program penting yang disebut obsert karbon atau program menggantikan karbon. Tahun ini kita dorong, seluruh wisatawan yang datang ke PBD yang menggunakan transportasi dengan membawa karbon, sebelum wisatawan ini pulang. Untuk mengganti biaya karbon, wisatawan akan menebus dengan satu bibit pohon. Apakah bibit pohon manggrove atau bibit pohon lainnya yang bisa di tanam,” bebernya.

Selain itu juga Yusdi menjelaskan, jika kedepan 1000 orang turis datang, maka akan dapat bibit 1000 pohon yang akan ditanam,sehingga kedepan jika bibit pohon tersebut sudah besar dapat menyedot karbon lagi.

Oleh karena itu pada tahun 2025 pariwisata PBD akan berfokus pada aspek kebersihan dan kesehatan destinasi wisata, kemudian menjaga keamanan dan kenyamanan wisata dan aspek berkelanjutan pariwisata. Diharapkan kedepan PBD akan tumbuh menjadi salah satu destinasi wisata unggulan dan kunjungan wisatawan ke Provinsi PBD akan meningkat dari tahun sebelumnya.

” Kita semua tahu bahwa PBD adalah merupakan destinasi wisata dunia. Saya harap baik turis mancanegara maupun domestik yang ingin melihat bagaimana wisata berkelanjutan datanglah ke PBD. Disini banyak potensi wisata baik di laut maupun di darat,” pungkasnya.

Bahkan Yusdi mengatakan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan semua stockholder baik dari kabupaten dan kota. Kemudian bersama-sama dan mendorong para pelaku usaha untuk mengembangkan pariwisata di PBD dan juga bersama rekan-rekan dari perguruan tinggi. Untuk bersama-sama mendampingi pemerintah daerah, dalam membuat kajian,sehingga semua program yang dilaksanakan berbasis akademi. Tetapi yang lebih penting juga dukungan dan peran dari media massa.

” Kita harap juga media dapat mempromosi keindahan provinsi PBD dan juga promosi paket wisata ramah lingkungan. Kita harap dukungan dari semua pihak, untuk pengembangan pariwisata kedepan di provinsi ini,” terangnya. (boy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *