Ketua Umum KONI Sangat Yakin Provinsi Papua Barat Daya Dapat Tunjukkan Prestasi Dalam PON XXI Aceh- Sumut

Ketua Umum KONI Sangat Yakin Provinsi Papua Barat Daya Dapat Tunjukkan Prestasi Dalam PON XXI Aceh- Sumut

SORONG.SorongPos.Com,- Ketua Umum KONI Letjen (Purn) TNI Marciano Norman saat ditemui media ini di sela-sela pelaksanaan Chef De Mission Meeting CDM II PON XXI Aceh- Sumut menjelaskan terkait keikutsertaan daerah otonom baru (DOB) di tanah Papua termasuk Provinsi Papua Barat Daya pada PON bulan September mendatang. Dimana pihaknya sangat menyambut baik keikutsertaan DOB baik Papua Barat Daya,Papua Tengah,Papua Pengunungan dan Papua Selatan.

Dikatakan pula memang untuk DOB diberikan wild card atau atlit kehormatan untuk 30 orang. Kemudian tegas Norman semuanya harus dilakukan secara bertahap dan tidak bisa secara langsung. Akan tetapi dengan keikutsertaan Provinsi Papua Barat Daya selaku Provinsi paling terakhir di Indonesia. Akan tetapi pihaknya sangat yakin Provinsi Papua Barat Daya dapat menunjukan prestasinya dalam keikutsertaan kali ini.

” Dulu kan juga waktu Papua Barat Daya masih bergabung dengan Provinsi Induknya Papua Barat. Dimana ada beberapa cabang unggulan yang berpotensi untuk meraih prestasi terbaik,” akunya.

Oleh karena itu selaku Ketua Umum KONI sangat mengharapkan kepada Ketua Umum KONI Provinsi Papua Barat Daya dalam hal ini PJ Gubernur Papua Barat Daya dan seluruh jajaran pengurusnya agar mulai fokus dan konsentrasi melihat cabang olahraga(cabor) unggulan yang akan meraih prestasi.

Lanjut Marciano, sehingga jika dilihat bukan besar dan kecilnya kontingen atau tim . Tetapi harus dengan tepat membina cabor yang harus dibina maka dirinya yakin kedepan Papua Barat Daya dapat berbicara di pentas nasional. Dengan memberikan prestasi yang tidak kalah dari provinsi lainnya.

Menurutnya juga jika dilihat dari keindahan alam di Papua Barat Daya, sangatlah bagus. Dengan demikian olahraga air disana juga harus bagus, sehingga menjadi olahraga unggulan. Kemudian ada juga olahraga unggulan beladiri

” Kenapa beladiri, karena waktu saya menjabat Ketua Umum Taekwondo. Saya pernah melantik pengurus Taekwondo Papua Barat Daya yang kalau itu masih bergabung dengan Papua Barat. Saya senang keikutsertaan Papua Barat Daya. Tapi pesan saya buat ketua umum KONI Papua Barat Daya, konsentrasi pada cabor unggulannya. Walau kecil tapi bisa membuat prestasi,” terangnya

Lebih lanjut Marciano Norman menegaskan walau KONI DOB di tanah Papua dan merupakan KONI Persiapan dan ketuanya semua adalah Penjabat Gubernur. Akan tetapi pada saat selesai pelaksana pilkada bulan November mendatang. Dimana sudah terpilih Gubernur definitif dan selesai dilakukan pelantikan Gubernur terpilih. Dimana pihaknya akan menyampaikan agar membentuk KONI Provinsi DOB terbentuk menjadi KONI definitif.

Tentunya berdasarkan ketua umum yang dipilih oleh anggotanya yakni KONI Kabupaten dan Kota pada setiap DOB tersebut termasuk Papua Barat Daya.

” Jadi mereka ini penenang hak suara termasuk pengurus di provinsi. Untuk memilih ketua KONI. Nah untuk KONI Persiapan, siapkan itu pengurus KONI disetiap cabang olahraga. Kalau disana misalnya hanya ada 5 cabor, yah 5 saja.T etapi pengurus di tiap kota dan kabupaten juga disiapkan. Kalau Papua Barat Daya ada 1 kota dan 5 kabupaten. Segera siapkan pengurus di 6 daerah tersebut. Nanti mereka bentuk pengcab, pengkot,” imbuhnya.

Ketika disinggung mengenai salah satu kampus di Unimuda melalui salah programnya RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau) berupa bea siswa kepada atlit berprestasi di kancah Internasional yakni Unimuda Sorong. Seperti Ricky Kambuaya yang diberikan beasiswa Magister dan Fajar Faturahman bea siswa sarjana strata satu termasuk atlit KONI PBD yang akan berlaga di PON XXI Aceh-Sumut. Kata Marciano.

” Ini program sangat bagus. Jadi tidak hanya jangan di Universitas di Papua Barat Daya. Tapi Universitas di setiap Provinsi agar bekerjasama dengan semua KONI di setiap Provinsi untuk memberikan beasiswa kepada atlit berprestasi pada setiap provinsi tersebut. Sedangkan kami di KONI Pusat. Dimana atlit nasional diberikan beasiswa dari perguruan atau universitas terbesar. Ini maknanya mempersiapkan seorang atlit,setelah usai masa prestasinya atau habis. Dimana atlit itu sudah dipersiapkan sumber daya manusianya atau back ground pendidikan yang baik. Tujuan setelah tidak menjadi atlit bisa menjadi pelatih , bisa juga memegang industri olahraga dan SDM telah siap. Tetapi kedepan Dengan banyak perguruan tinggi yang ada yang memberikan bea siswa. Saya harap jangan lagi terjadi seperti masa lalu. Ketika atlit kita sudah habis masa prestasi atau masa keemasannya. Tetapi sekarang nyaris dalam tanda petik hidupnya sangat sulit. Langkah yang dibuat salah satu universitas di Papua Barat Daya bisa dijadikan contoh buat daerah lain di sana ya,” pungkasnya. (boy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *