SORONG.SorongPos.Com,- Menyusul dengan mahalnya tiket pesawat Sorong ke daerah Jawa maupun sebaliknya dari daerah Jawa ke Sorong. Hal ini mendapat perhatian khusus dari Anggota DPR RI daerah pemilihan Papua Barat Robby Joppy Kardinal, saat ditemui media ini Sabtu(28/10) di Moii Park Kelurahan Saoka. Bahkan RJK yang juga merupakan politisi asal Partai Golkar mengapreasi Pemprov Papua Barat Daya yang mendatangkan pesawat dengan penerbangan langsung dari Bali menuju Sorong yang akan mulai beroperasi antara pertengahan bulan November atau awal Desember. Dimana ini merupakan langkah terobosan yang sangat baik. Oleh karena itu dengan mahalnya tiket pesawat. Dimana pihaknya akan berjuang bersama-sama dengan Pemrov Papua Barat Daya, agar kedepan tiket pesawat ke tanah Papua menjadi lebih murah. Bahkan kata RJK dengan mahalnya tiket pesawat tentunya sangat menggangu pariwisata di daerah termasuk pembangunan. ” Orang akan malas ke tanah Papua mau ke Raja Ampat atau kemana saja. Kenapa kita harus kesana lebih mending kita ke luar negeri lebih murah,” akunya
Selain itu juga RJK menegaskan dengan mahalnya penjualan tiket pesawat. Hal ini sudah secara otomatis maskapai yang bermain dan inginya lebih untung besar tapi menyusahkan pelanggan atau masyarakat pengguna jasa transportasi udara. Disamping itu kata Robert, jika penerbangan yang penumpangnya sepi . Dimana harga tiket untuk kelas bisnis dijual Rp 9 juta. Sedangkan jika penerbangan lagi padat penumpang jual tiketnya sampai mencapai harga Rp 20 juta per orang.
” Kalau penumpang kosong kadang- kadang harga jual tiket untuk kelas bisnis mencapai Rp 5 juta baik Garuda maupun Batik Air. Tapi begitu penumpang setengah padat harga tiket dianikkan Rp 9 juta. Tapi kalau padat penumpang, harga tiket bisa mencapai Rp 19 atau 20 juta. Ijin jelas maskapai dan penerbangan melakukan pemerasan terhadap orang Papua,” imbuhnya.
Bahkan RJK dengan terang- terangan mengatakan harga penjualan tiket termahal di dunia adalah dari Jawa ke Papua di Indonesia. ” Orang dari Jakarta ke Australia hanya Rp 7 juta. Ini sudah tidak benar. Jadi kita harus bersama dengan Pemda duduk berkolaborasi untuk menangani hal ini agar jadi perhatian pemerintah pusat terutama Kementrian Perhubungan dalam hal ini Dirjen Perhubungan Udara,” bebernya.
Lebih lanjut kata RJK jika hal ini tidak ditangani dengan baik. Dengan demikian sektor pariwisata di Papua Barat Daya akan mati suri. Disebabkan siapa yang mau datang ke Papua. Jika tiket mahalnya dan harga penjualan diluar logika. ” Coba kita lihat di Jakarta sana untuk paket-paket turis . Misalnya ke Eropa kunjungi 9 negara. Tur selama 10 hari sudah termasuk hotel, makan dan sebagainya. Itu totalnya semua hanya berkisar Rp 26 juta lebih. Tapi tiket Jakarta ke Sorong untuk pulang pergi saja sudah mencapai Rp 10 juta. Lebih gila lagi kalau high sesion, itu tiket pulang pergi bisa mencapai Rp 40 juta. Ini namanya kebangetan,” bebernya. (boy)