KOTA SORONG, SORongpos.com – Penjabat Wali Kota Sorong, George Yarangga menghadiri Road to Festifal Ekonomi Syariah (FESyar), yang dibalut dalam Sosialisasi Ekonomi dan Keuangan Syariah, Selasa (23/5/2023), di Aston Sorong Hotel & Conference Center, pagi hari, Pukul 09.00 WIT.
Kegiatan ini dibuka Pj. Gubernur Papua Barat Daya, Muhammad Musa’ad, didampingi Pj. Wali Kota Sorong, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, yang ditandai dengan penabuhan tifa.
Road to FESyar diselenggarakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Papua Barat, dengan mengusung tema, Membangun Masyarakat Berkelanjutan melalui Ekonomi dan Keuangan Syariah.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Rommy S. Tamawiwy mengatakan, Latar belakang penyelenggaraan FESyar antara lain, untuk mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah.
Harapannya, dengan dilaksanakannya Road to FESyar, dapat meningkatkan ekonomi daerah, dan dapat memberi dampak yang lebih signifikan dalam pengembangan ekonomi Syariah di Papua, khususnya di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya.
“Saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Pj. Gubernur Papua Barat Daya dan Pj. Wali Kota Sorong, yang sudah berkenan menghadiri kegiatan ini, dan turut mendukung apa yang dilakukan Bank Indonesia,” kata Rommy.

Sementara itu, Pj. Gubernur Papua Barat Daya dalam sambutannya mengatakan, dengan dilaksanakannya kegiatan Road to FESyar, maka dapat digali potensi ekonomi dan keuangan Syariah, dalam membangun masyarakat yang berkelanjutan di Papua Barat Daya (PBD).
Ekonomi dan keuangan syariah adalah instrumen yang kuat dalam memajukan pembangunan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan di Wilayah Provinsi PBD. Hal ini sejalan dengan visinya yaitu, menciptakan masyarakat yang sejahtera dan berkelanjutan.
Untuk mencapai tujuan ini, lanjutnya, dipercaya bahwa ekonomi dan keuangan syariah merupakan langkah strategis yang perlu diambil, sehingga memberi kesempatan yang luas bagi semua lapisan masyarakat, untuk terlibat dalam aktivitas ekonomi yang adil dan berkelanjutan.
“Dengan prinsip inklusivitas, sistem ini membuka pintu bagi usaha mikro, kecil, dan menengah, serta memberdayakan kelompok marginal yang sering terpinggirkan dalam ekonomi konvensional. Kami berkomitmen untuk memfasilitasi aksesibilitas dan dukungan bagi para pelaku ekonomi syariah, sehingga mereka dapat berkontribusi secara aktif dalam pembangunan ekonomi regional,” kata Pj. Musa’ad.
Dirinya mengucapkan terima kasih dan memberi apresiasi kepada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, atas upaya untuk meningkatkan pemahaman dan pengetahuan ekonomi dan keuangan syariah di Provinsi Papua Barat Daya. Diharapkan ke depannya, Bank Indonesia semakin bersinergi dan kolaborasi, sehingga tercipta peluang-peluang baru untuk masyarakat di Provinsi Papua Barat Daya.
“Kami juga mengajak semua pihak yang hadir, untuk berpartisipasi aktif dalam membangun ekonomi dan keuangan syariah yang berkelanjutan di Papua Barat Daya. Mari bersama-sama menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi, memperkuat sinergi antara sektor publik dan swasta, serta memberdayakan masyarakat kita untuk menjadi agen perubahan yang berkelanjutan,” tutup Musa’ad.
Perlu diketahui, penguatan sinergi serta inovasi ekonomi dan keuangan Syariah melalui dukungan digitalisasi, berguna untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, yang akan dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan fokus kepada 3 pilar pengembangan yaitu, penguatan ekosistem halal, penguatan keuangan Syariah, dan penguatan penerapan halal lifestyle.


Usai itu dilanjutkan dengan seremony pemberian business matching pembiayaan Syariah kepada nasabah Bank Muamalat, Rabi’ahthul Tamher, yang diserahkan Pj. Gubernur Musa’ad, dan nasabah Bank Syariah Indonesia, Saida Said oleh Pj. Wali Kota Yarangga.
Selanjutnya dilakukan implementasi Ziswaf (Zakat, Infaq, Sodaqoh, dan Wakaf) berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) secara simbolis, oleh Pj. Gubernur PBD, Pj. Wali Kota Sorong, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat.

Hal ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi Syariah yang inklusif melalui pengembangan ekosistem keuangan digital. Juga mendorong pengembangan pembiayaan ekonomi sosial Syariah, serta mendukung pencapaian target nasional pengguna dan transaksi QRIS. (brm)