Diduga Kuat Pembangunan Stadion Bewela Kota Sorong, Terindikasi Korupsi Sebesar Rp 28 Miliar

Diduga Kuat Pembangunan Stadion Bewela Kota Sorong, Terindikasi Korupsi Sebesar Rp 28 Miliar

Josep Titirlolobi : ” Kejaksaan Negeri Sorong, harus berani memanggil mantan Walikota Sorong Lamberthus Jitmau “

SORONG.SorongPos,-Diduga kuat pembangunan stadion Bewela Kota Sorong merugikan keuangan negara, mencapai puluhan miliar dan terindikasi adanya dugaan korupsi yang dilakukan oleh mantan Walikota Sorong Lambert Jitmau. Hal ini sebagaimana disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD PA GMNI) Papua Barat Josep Titirlolobi dalam press release yang disampaikan kepada media ini, Selasa (14/2).

Menurutnya pembangunan stadion stadion yang dilakukan oleh mantan Walikota Sorong Lamberthus Jitmau, dengan anggaran yang bersumber dari APBD Kota Sorong yang diketok sebesar Rp 95 Miliar. Namun dalam kenyataannya setelah diresmikan anggaran yang digunakan hanya mencapai Rp 67 Miliar. Oleh karena itu pihaknya mempertanyakan sisa anggaran pembangunan sebesar Rp 28 Miliar yang diduga diselewengkan atau raib dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.

irektur Lembaga Bantuan Hukum Gerakan Papua Optimis (LBH-GERIMIS) Provinsi Papua Barat
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPD PA GMNI) Papua Barat Josep Titirlolobi

Dikatakan juga stadion itu dibangun mantan Walikota Sorong dan diresmikan pada tanggal 15 Agustus 2022. Kemudian jabatan Walikota Sorong saat itu Lambert Jitmau akan berakhir pada tanggal 22 Agustus 2022.

” Sekarang cek kondisinya apa sudah selesai pekerjaannya 100 persen. Sedangkan kalau kita lewat dan lihat masih terkunci dan sebahagian ruangan masih ditutup dengan menggunakan senk,” tegasnya.

Ironisnya lagi kata Yosep, pembangunan stadion Bewela, sebagai ikon tempat olahraga di Kota Sorong telah banyak menghabiskan anggaran dan terkesan menipu masyarakat kota Sorong, kenapa karena menggunakan anggaran atau uang rakyat yang sangat fantastis.

” Bisa dilihat saja pembangunannya tidak sesuai dengan harapan. Kalau dikatakan ukuran stadion internasional. Tentunya pasti agak lebar dan panjang. Ini jauh berbeda sekali, kemudian harga satuan barang antara Jawa dan Sorong sudah hampir sama. Berbeda kalau harga satuan barang di Jawa dengan harga satuan barang di Wamena sana. Ini baru dapat dimaklumi,” tuturnya.

Bahkan kata Josep, dengan merinci anggaran pembangunan stadion Bewela Kota Sorong yang bersumber dari APBD Kota Sorong sebesar Rp 95.463.895.000 dan dikerjakan dengan masa pekerjaan selama 18 bulan. Tetapi kini yang terjadi setelah diresmikan, sampai saat ini belum dapat digunakan atau difungsikan.

” Lihat saja kenyataannya, sudah diresmikan. Kok masih saja dikerjakan. Itu berarti belum selesai pekerjaannya 100 persen. Karena terlihat tukang bangunan masih bekerja,” ujarnya.

Lebih lanjut Yosep menegaskan bahwa pembangunan stadion Bewela, tidak lengkap dengan sarana atletik. Dengan demikian terkesan stadion tersebut dibangun asal-asalan dan menghabiskan uang negara untuk kepentingan yang tidak jelas ” Lucunya saat peletakan batu pertama disebutkan dan dikatakan pembangunan stadion ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 95 Miliar.Tetapi setelah diresmikan oleh mantan Walikota Sorong dikatakan stadion ini dibangun menelan anggaran sebesar Rp 67 Miliar. Yang jadi pertanyaannya sisa anggaran sebesar Rp 28 Miliar dikemanakan atau masuk ke kantong pribadi siapa, ” terangnya.

Oleh karena kata Josep, pihaknya meminta kepada Kejati Papua Barat maupun Kejaksaan Negeri Sorong,agar segera melakukan penyelidikan dan penyidikan dengan memanggil para pihak yang terkait dengan pembangunan stadion Bawela, terutama mantan Walikota Sorong. Untuk mempertanggungjawabkan, penggunaan uang rakyat yang hanya dihamburkan membangun stadion yang dinilai tidak tepat dan tidak ada manfaatnya untuk masyarakat Kota Sorong.

“Intinya stadion internasional yang digembar gemborkan oleh mantan walikota terlalu berlebihan. Sebagai contoh pembangunan stadion internasional di daerah Wonosobo, lengkap dengan fasilitas hanya menghabiskan anggaran sebesar Rp 27 Miliar. Kenyataannya bangun stadion Bawela menelan anggaran 4 kali lipat dari anggaran pembangunan stadion Wonosobo. Sudah begitu tidak lengkap fasilitasnya,” tegasnya. (boy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *