KOTA SORONG. SorongPos.Com,- Ketua DPW Keluarga Besar Maluku Tenggara Raya Provinsi Papua Barat/Kota Sorong Mualif Renearin yang didampingi Rudy Hematang selaku Ketua Dewan Adat Keluarga Besar Maluku Barat Daya, Nikodemus Harlattu selaku Wakil Ketua Dewan Adat Ikatan Keluarga Tanimbar, Yunus Seltik selaku Ketua Ikatan Keluarga Aru dan Ishak Rahareng selaku Koordinator Tim Pembela Advokat Keluarga Besar Ortega Provinsi Papua BaratBarat, dalam keterangan kepada sejumlah wartawan saat konfrerensi pers di Sekertariat Ortega.
Menurutnya selaku Ketua DPW Ortega Papua Barat, dimana pihaknya perlu menyampaikan kronologis kejadian hingga menyebabkan terjadi pembakaran dan pengrusakan terhadap tempat hiburan malam yakni Double O. Hal ini berawal dari tanggal 23 Januari 2022 sekitar pukul 06.30 Wit, telah terjadi penyerangan dan pengrusakan terhadap Sekertariat Ortega di Jalan Sungai Maruni depan SMUN 2 Km 10 masuk.
” Dengan adanya pengrusakan kantor sekertariat Ortega, sekitar pukul 10.00 Wit selaku kepala suku berinisiatif bersama 3 kepala suku Ortega lainnya mendatangi pihak kepolisian dalam hal ini Polsek Sortim. Untuk buat laporan pengrusakan terhadap sekertariat Ortega. Jadi, kami tiba di Polsek, situasi dan perkembangan saat itu lagi tidak baik. Saya sampaikan ke penyidik yang menangani, agar saya tinggalkan dulu dan kembali untuk tangani situasi di sekertariat dulu. Nah pak sekertaris Ortega Rudy Reflawo agar melanjutkan laporan pengrusakan sekertariatsekertariat. Setelah saya kembali ke sekertariat pada pukul 12.00 Wit siang hari dihubungi Kapolsek Sortim AKP Valio. Untuk membuat laporan secara resmi dan tertulis. Saya kemudian datangi Polsek Sortim, sementara di perjalanan. Untuk mau tanda tangi surat laporan polisi resmi. Secara tiba-tiba ada kejadian yang bergolak yakni pengrusakan pangkalan ojek di samping Mega Mall da di Double O. Oleh karena itu saya menyampaikan kepada sekertaris, untuk tinggal lanjutkan laporan yang ada. Saya kembali mengamankan suasana dengan mendatangi pangkalan ojek di Mega Mall. Saya amankan massa dan kembali ke sekertariatsekertariat, begitu kembali dari Mega Mall saya langsung ke Doubel O. Untuk amankan semua keributan di Doubel O, sehingga anak-abak kembali ke Sekertariat dengan aman dan damai, ” tegasnya.
Ditambahkan pula bahwa sejak kejadian pengrusakan Doubel 0, pihaknya bersama 3 kepala suku berencana menemui Kapolsek Sortim guna menanyakan sampai dimana penangannnya. Oleh karena itu setelah di Polsek Sortim, dirinya bersama kepala suku lainnya merasa tidak puas dengan penanganan kasus pengrusakan terhadap sekertariat Ortega.Bahkan terkesan seperti dibiarkan. Oleh karena itu dalam pertemuan dengan Kapolsek Sortim datanglah Kepala Suku Pelauw Sorong didampingi Hadi Tuasikal membawa seseorang yang diduga melakukan pengrusakan terhadap sekertariat Ortega.
” Terkesan laporan kami tidak ditanggapi dan selalu pak Kapolsek tanya bagaimana soal pengrusakan pangkalan ojek. Saya sampaikan tidak mungkin ada pengrusakan pangkalan ojek, kalau tidak ada sebab. Malam itu saat pertemuan di Polsek kami merasa tidak puas terhadap penanganan kasus pengrusakan sekertariat oleh Polsek. Nah besoknya hari Senin tanggal 24 Januari 2022, selaku kepala suku Ortega mengambil keputusan dan setelah koordinasi dengan Kapolres Sorong Kota. Pak Kapolres setuju dan menemui para kepala suku Ortega di Polres Sorong Kota pak 15.30 Wit. Walaupun kami hanya diterima depan teras Polres. Kami merasa bersyukur karena pelayanan dari beliau cukup baik. Bahkan pak Kapolres mengatakan akan memerintahkan Kasat Reskrim untuk memback upup. Merasa jawaban Kapolres, kami merasa puas dan kembali ke sekertariat . Nah dalam pertemuan dengan Kapolres kami sudah sampaikan kalau bisa jangan Doubel O dibuka atau beroperasional dulu. Karena letak permasalahannya ada disitu. Tapi apa boleh buat kami tidak tahu yang terjadi selanjutnya, ” urainya.
Lebih lanjut dijelaskan juga setelah pertemuan dengan Kapolres. Dimana para kepala suku Ortega lainnya, agar mensosialisasikan kepada masyarakatnya yang berada di Sekertariat agar menunggu penanganan dari pihak kepolisian sesuai dengan penyampaian dari Kapolres. ” Setelah memberikan arahan kepada earga, kamu bersama kepala suku lainnya kembali ke rumah masing-masing. Sekali lagi saya mau tegaskan pembakaran yang terjadi di Doubel O kami para kepala suku tidak tahu menahu sama sekali, ” imbuhnya. (boy)