Maybrat, SorongPos – Bupati Kabupaten Maybrat Bernard Sagrim saat ditemui media ini(4/12) di bandara Kambuaya menjelaskan bahwa kedepan, bandara Kambuaya akan dikembangkan menjadi bandara udara internasional. Ironisnya lagi bandara Kambuaya, dalam perencanaannya, akan dibuat menjadi bandara Underpass pertama di tanah Papua.
Diuraikannya pula rencana pembangunan strategis, dimana pada awalnya selaku Bupati Kabupaten Maybrat sudah memiliki kesepakatan dengan Bupati Kabupaten Sorsel saat itu Otto Ihalauw. Dikarenakan pertimbangan secara geografis berdekatan secara demografi dan aspek kependudukan.Dimana suku-suku mendiami dua kabupaten tersebut.
” Waktu itu Sorsel masih dipimpin pak Otto Ihalauw. Kita berdua sudah sepakat. Untuk bandara bersama dua kabupaten, ada di kabupaten Maybrat.Sedangkan pelabuhan bersama dua kabupaten, dibangun di pelabuhan Temimabuan. Jadi Bupati Sorsel bangun pelabuhan, saya bangun bandara Kambuaya ini,” akunya.
Lebih lanjut Sagrim juga menguraikan pembangunan bandara Kambuaya, dengan pertimbangan pembangunan jalan arah ke Kabupaten Bintuni.Dimana untuk daerah atau wilayaj Moskona dan lain- lain, dapat juga mengunakan jasa bandara Kambuaya.
” Nanti mereka bisa naik pesawat disini, termasuk daerah kabupaten Tambrauw bagian selatan atau dari kabupaten Maybrat wilayah utaranya. Bahkan orang dari perbatasan kabupaten Sorong, bisa naik pesawat dari Kambuaya sini,” terangnya.
Ketika ditanya rencana pembangunan dan pengembangan bandara Kambuaya. Kata Bupati Maybrat” Dengan dasar kesepakatan dengan Sorsel. Maka bandara ini harus dikembangkan. Tadi kita berpikir untuk kebutuhan kabupaten Maybrat, kondisi bandara seperti ini sudah cukup. Dengan panjang runway 1450 meter. Nah pengembangan diperpanjang sesuai rencana menjadi 1850 meter,” bebernya.
Lebih jauh Sagrim menjelaskan mengenai underpass bandara. Dimana ada lintasan jalan raya dari jaman Belanda. Oleh karena itu jalan raya tetap dibiarkan dibawah. Sedangkan perpanjang runway akan melintas diatas jalan raya tersebut.
” Jadi pesawat mendarat lewat diatas, jalan berada dibawah. Itu yang disebut Underpass. Kalau dibilang bandara pertama di tanah Papua yang memiliki Underpass seperti itu. Bukan itu saja mungkin di kawasan Indonesia Timur bandara yang memiliki Underpass,” akunya.
Lebih jauh Sagrim mengatakan rencana pembangunan dan pelebaran bandara Kambuaya akan dilakukan pada tahu. 2021 mendatang. Dikarenakan anggaran dananya sudaj disiapkan dari APBN.
” Saya sudah lihat dan ada dananya tinggal pekerjaan dilakukan tahun 2021 mendatang. Kalau tidak karena wabah covid-19 anggaran tahun 2020 direvisi. Sehingga pembangunan dikerjakan tahun 2021,” pungkasnya. (boy)