Diskusi Bersama BP3OKP: Pj. Wali Kota Sorong Kota Bernhard Bahas Peningkatan Kesejahteraan Kota Sorong

Diskusi Bersama BP3OKP: Pj. Wali Kota Sorong Kota Bernhard Bahas Peningkatan Kesejahteraan Kota Sorong

𝐊𝐨𝐭𝐚 𝐒𝐨𝐫𝐨𝐧𝐠, SorongPos.Com – Penjabat Wali Kota Sorong, Bernhard E. Rondonuwu menyambut kunjungan Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) Provinsi Papua Barat Daya di ruang kerjanya, pada Jumat (27/9/2024). Diskusi bersama tersebut berfokus pada sinergi antar-pihak dalam mewujudkan kesejahteraan sosial dan pelayanan publik di Kota Sorong.

β€œTanggung jawab sosial adalah kewajiban bersama. Baik pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta harus bersinergi untuk mewujudkan kesejahteraan, lingkungan sehat, dan pelayanan yang optimal di Kota Sorong, khususnya di Provinsi Papua Barat Daya,” kata Bernhard.

Tambahnya, kerja sama ini dapat membantu meningkatkan sektor-sektor penting seperti pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Bernhard juga menyebutkan bahwa kehadiran Mall Paragon di Sorong bisa menjadi peluang besar dalam menekan angka pengangguran di wilayah tersebut.

β€œMall ini akan membuka banyak lapangan pekerjaan di sektor ritel, manajemen, pelayanan, dan keamanan. Ini adalah kesempatan bagi anak muda yang belum bekerja untuk mendapatkan keterampilan dan pengalaman,” jelas Bernhard lebih lanjut.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pengelola mall dalam memprioritaskan tenaga kerja lokal. Bernhard menyarankan agar BP3OKP Sorong bekerja sama dengan Dinas Sosial untuk memperoleh data yang dapat membantu mengidentifikasi dan memantau masalah sosial di Sorong secara lebih efektif.

Dengan data yang akurat, BP3OKP dapat menyusun strategi yang lebih tepat untuk mengatasi isu-isu sosial seperti pengangguran, kemiskinan, dan masalah kesehatan masyarakat. Kolaborasi ini memungkinkan penanganan lebih cepat dan solusi yang berkelanjutan.

Selain itu, BP3OKP mengidentifikasi beberapa wilayah di Kota Sorong yang rawan konflik. Berdasarkan pemetaan wilayah tersebut, langkah-langkah preventif akan diambil, seperti penguatan keamanan, peningkatan dialog sosial, dan pembinaan masyarakat. Wilayah-wilayah yang diidentifikasi rawan konflik antara lain Rufei Pantai, Surya Kampung Baru, Sorpus, Klaedmak 2, Area Yohan, Klademak 3, Pasar Bersama Jalan Baru, Aspen, Arteri, Malanu, Makbon, dan Bambu Kuning.

BP3OKP menekankan pentingnya pendekatan komprehensif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Sorong. Dengan pemetaan lokus kriminalitas, penanganan dapat lebih terarah, dan kerja sama antara stakeholder, Forkopimda, dan tokoh masyarakat dapat memperkuat strategi keamanan. Patroli rutin dan upaya mencegah konsentrasi massa juga dianggap penting untuk menjaga situasi tetap kondusif.

Dalam upaya melibatkan anak muda dalam kegiatan positif, BP3OKP mengusulkan diadakannya berbagai lomba seperti Lomba Kebersihan Tingkat RT, Game Online, Mural Digital, Festival Kuliner Papua, Cerdas Cermat Otsus, Debat Bahasa Indonesia dan Inggris, Pidato dan Orasi Umum, serta Gerak Tari Kontemporer Umum.

Melalui kegiatan ini, anak muda Kota Sorong diharapkan dapat berpartisipasi dalam aktivitas yang sesuai dengan minat mereka, sekaligus membangun kreativitas, keterampilan, dan kebersamaan. Perlombaan ini juga diharapkan dapat menyalurkan energi anak muda ke arah yang lebih produktif.

Di akhir pertemuan, Bernhard mengusulkan untuk mengadakan rapat koordinasi antara Kepala Distrik, Lurah, dan pimpinan OPD guna memperbaiki koordinasi. Diskusi ini akan menjadi momen penting untuk mengidentifikasi masalah, merumuskan solusi, dan memperbaiki hal-hal yang memerlukan perhatian di Kota Sorong. Langkah ini mencerminkan komitmen Bernhard untuk meningkatkan pelayanan publik dan kinerja pemerintahan di Kota Sorong. (brm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *