SORONG.SorongPos.Com,- Pelaksanaan Pesta Paduan Suara Gerejawi(Pesparawi) XIV Se- Tanah Papua Wilayah Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya. Dimana Provinsi Papua Barat Daya menjadi tuan rumah pelaksanaan Pesparawi yang akan dilakukan pada tanggal 19 sampai dengan tanggal 28 Juni mendatang. Hanya saja sampai dengan mendekati pelaksanaan Pesparawi. Namun dana bantuan hibah dari pemerintah daerah dalam hal ini Pemprov Papua Barat Daya kurang memadai.
Bahkan dari proposal yang diajukan dari panitia pelaksana pada bulan Juni 2023 lalu adalah sebesar Rp 21 Milyar. Akan tetapi hanya diberikan bantuan sebesar Rp 2 Milyar. Terkait dengan hal tersebut Ketua Panitia Pelaksana Pesparawi XIV Se- Tanah Papua Wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya Fanik Tehupiory S.Sos. M.M saat dikonfirmasi media ini(6/6) di kantor Sekretariat Pelaksanaan Pesparawi XIV mengakui bahwa pihak panitia mengalami kendala dalam hal ini masalah pendanaan terkait pelaksanaan Pesparawi.

Oleh karena itu pihaknya meminta adanya perhatian dan kebijakan dari Pemprov Papua Barat Daya dalam hal ini PJ Gubernur. Menurutnya bahwa kegiatan Pesparawi adalah salah satu kegiatan yang besar dan merupakan hajatan bersama termasuk pemerintah daerah. Dengan demikian akan membutuhkan biaya yang sangat besar dan pihaknya mengharapkan dukungan dari pemerintah.
” Termasuk pemprov Papua Barat Daya, Pemprov Papua Barat, Pemkot dan Pemkab Sorong yang jadi tuan rumah,” akunya.
Kata Fanik juga saat ini pihak panitia dapat melaksanakan persiapan, dikarenakan adanya bantuan dari Pemkot Sorong sebesar Rp 4,2 M. Dari Kabupaten Sorong bantuan yang sudah diberikan adalah sebesar Rp 1 M. Sedangkan dari Provinsi Papua Barat Daya dan sedang diupayakan panitia pelaksana, dengan mempersiapkan dokumen. Kemudian sesuai dengan penyampaian dari Pemprov Papua Barat Daya bantuan hibah yang diberikan sebesar Rp 2 M yang dipakai kegiatan panitia pelaksana dan kegiatan panitia melalui Lembaga Pengembangan Pesta Paduan Suara Gerejawi Pesparawi Daerah(LPPD). Sedangkan bantuan dari Pemprov Papua Barat sama sekali belum ada.
Soal kenapa harus ada bantuan dari Pemprov Papua Barat, hal ini dikarenakan LPPD Papua Barat Daya belum ada dan masih satu dibawah naungan LPPD Provinsi Papua Barat.

” Kita LPPD Papua Barat Daya belum terbentuk dan masih satu dibawah Papua Barat. Jadi harus ada bantuan dari Pemprov Papua Barat melalui LPPD Papua Barat. Kita sudah sampaikan ke Pemprov Papua Barat melalui komunikasi dan sebagainya. Tapi ya sudahlah. Yang jelas walau dana minim, kita tetap akan sukseskan pelaksanannya. Pasti dengan minim dana, ada kebijakan dari pak PJ Gubernur,” pungkasnya
Ditegaskan Fanik pula bahwa kebutuhan rill pelaksanaan Pesparawi selaku tuan rumah adalah sebesar Rp 21 M dan memang belum cukup. Akan tetapi pihaknya akan tetapi berjalan sampai dengan sukses pelaksanaan Pesparawi XIV dengan provinsi Papua Barat Daya sebagai daerah otonom baru(DOB) dipercaya sebagai tuan rumah pertama kali melaksanakan kegiatan Gerejawi yang sangat besar dan menghimpun ribuan orang. Kemudian nantinya pada tahun 2025 mendatang Papua Barat Daya sudah bisa mengirimkan kontingen sendiri mengikuti Pesparawi tingkat nasional.
” Yang jelas kita panitia sudah siap melaksanakan pesparawi. Mereka kerja dengan semangat, karena ini pesta iman juga. Kita mengumpulkan ribuan orang untuk memuji Tuhan. Kegiatan Pesparawi akan dibuka oleh PJ Gubernur Papua Barat Daya dan ditutup nantinya oleh Dirjen Bimas Kristen Kementrian Agama RI,” imbuhnya.
Sementara itu Koordinator Bidang Sekretariat Panitia Pesparawi XIV Pdt.Simon Aponno S.TH, M.MPd. menjelaskan sesuai dengan dasar pelaksanaan Pesparawi. Dimana terhadap dalam peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2005 pada pasal 44 ayat 1 berbunyi pelaksanaan Pesparawi di daerah dibebankan kepada APBD tingkat daerah. Jika di tingkat provinsi dibebankan kepada APBD Provinsi. Sedangkan di tingkat kabupaten dibebankan kepada APBD Kabupaten atau Kota.
Untuk pelaksanaan Pesparawi XIV adalah tingkat Provinsi Se Tanah Papua Wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya dalam hal ini kota Sorong dan Kabupaten Sorong. Menurutnya kontingen yang akan ikut adalah seluruh kabupaten dan kota yang akan di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya. Dengan jumlah total 1 kota dan 12 kabupaten. Diuraikan pula jumlah kontingen bervariasi tiap kota dan kabupaten. Hal ini disebabkan tidak semua kota dan kabupaten mengikuti kategori lomba yang diperlombakan.
” Kategori lomba mulai dari 4 solo, disitu ada lomba solo anak berusia 7-9 tahun. Kemudian solo anak berusia 10-12 tahun, ada pula solo remaja putra dan solo remaja putri. Ada juga kategori vocal grup dan masing masing tim vocal grup berjumlah 10 orang. Sedangkan kategori musik pop Gereja ini masing-masing tim berjumlah 12 orang,” bebernya.
Selain itu kata Pdt Simon Aponno belum lagi setiap kontingen untuk lomba paduan suara. Dimana untuk kategori paduan suara. Dimana untuk paduan suara anak berjumlah 35 orang per kontingen. Sedangkan paduan suara sejenis pria dan wanita, setiap kontingen berjumlah 30 orang. Untuk lomba paduan suara dewasa campuran setiap kontingen berjumlah 45 orang dan paduan suara remaja pemuda juga berjumlah 45 orang.
Ditambah dengan satu kategori lomba musik Gereja Nusantara,dimana setiap kontingen mengirimkan 45 orang.
” Pesparawi dimulai tanggal 19 Juni. Setiap kontingen dari tanggal 19 sampai dengan 21 Juni melakukan uji coba pentas. Tanggal 22 Juni akan dilakukan pembukaan di halaman Landskep kantor Walikota Sorong. Kemudian tanggal 23 Juni seluruh kontingen akan melakukan ibadah raya pada masing-masing masing jemaat di kabupaten dan kota Sorong,” terangnya.
Lebih jauh Pdt Simon Aponno mengatakan pada tanggal 24 Juni sampai dengan tanggal 26 Juni akan dilakukan lomba Pesparawi. Dimana panitia menyiapkan 4 lokasi venue yakni untuk kategori vocal grup dan MPG di Gedung Lambert Jitmau. Sedangkan di Gedung Poltekkes adalah 3 lomba paduan suara yakni paduan suara anak, paduan suara sejenis pria dan kategori MGM. Untuk lomba kategori solo akan dilaksanakan di Gedung Gereja GKI Moludmoi Kabupaten Sorong. Sedangkan lomba paling bergensi yakni paduan suara akan dilakukan di Gedung ACC Aimas Kabupaten Sorong.
” Jadi pelaksanaan pada 4 tempat. Dua di kota Sorong dan dua lagi di kabupaten Sorong selaku tuan rumah bersama,” pungkasnya. (boy)