SORONG.SorongPos.Com,- Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Papua Barat Robert Joppy Kardinal S.Ab saat ditemui media ini, Rabu(22/11) menyoroti mengenai pengaspalan jalan yang dilakukan didepan Bandara Domini Eduard Osok (DEO), yang akhirnya membuat kemacetan pengguna jalan raya baik roda dua maupun roda empat. Ironisnya lagi politisi partai Golkar juga menyoroti salah satu penyebab terjadi kemacetan dijalan. Dimana sesuai dengan pengamatannya dalam beberapa bulan belakangan ini, antrian mobil dan truk dari jam 01.00 dini hari untuk masuk ke SPBU.
” Ini juga mengakibatkan terjadi macet karena jalan menjadi sempit. Ini sudah jadi pemandangan setiap hari oleh warga masyarakat. Kenapa mereka antri untuk mendapatkan BBM di setiap SPBU,” urainya.
Kemudian lanjut RJK sapaannya bahwa pemerintah daerah dalam hal ini Provinsi, sibuk sekali setelah mendengar kepastian bahwa bapak Presiden RI dan beberapa menteri terkait akan melakukan kunjungan juga ke Kota Sorong dan Kabupaten Sorong. Setelah melakukan kunjungan ke Biak, kemudian ke Sorong dan ke Bintuni dan Fak-Fak. ” Jadi semua bertumpu di kota Sorong,” imbuhnya.
Bahkan politisi partai Golkar mengatakan dalam waktu beberapa hari belakangan ini, jalan yang ada di Kota Sorong menjadi macet . Dikarenakan kondisi jalan yang tadinya mungkin saja berlubang dan bergelombang diperbaiki secara mendadak. Padahal kondisi jalan yang ada berlubang dan bergelombang sudah terjadi sekian bulan dan bahkan bisa tahun. Tetapi tidak menjadi perhatian. ” Ini menjadi kebiasaan pemerintah daerah. Nanti ada pejabat atau Presiden yang datang baru sibuk melakukan pengaspalan jalan. Ini satu kinerja yang boleh dibilang,tiba saat tiba juga akal. Ada apa ini, apakah hanya presiden dan pejabat negara saja harus lewat di jalan yang mulus. Kemudian warga masyarakat Sorong tidak perlu mendapat pelayanan dengan jalan yang mulus tersebut,” akunya.
Bahkan dengan tegas kata RJK. Hal ini tentunya harus mendapat penilaian atau evaluasi untuk mereka yang seorang sedang menjabat sebagai penjabat baik di Provinsi Papua Barat Daya maupun di Kota Sorong.” Ini penting dan sering kali sudah begini. Kemudian masyarakat merasa bertahun tahun kondisi jalan dibiarkan begitu saja. Ketika Presiden datang langsung dibenarkan atau kata lainnya di sulap. Kalau begitu kita berharap pak Presiden datang tiap bulan saja bukan saja ke Kota Sorong, ke Tambrauw dan Sorsel atau kabupaten Sorong. Pak Presiden lewat jalan itu pasti akan dibenarkan dan dikerjakan atau yang dibilang sulap itu,” tegasnya.
Lebih lanjut Robert mendatangkan pihaknya menekankan harus dilakukan evaluasi secara komprehensif dan berkelanjutan sehingga bukan hanya jalan raya saja yang menjadi bagus tetapi semua sisi pelayanan pemerintahan. (bra)