MANOKWARI.SorongPos.Com, – Sekertaris Umum KONI Provinsi Papua Barat Jhon Saiba saat ditemui media ini, Senin(28/8) di kantor Sekertariat KONI Papua Barat menegaskan, terkait kesiapan atlit PON dari Provinsi Papua Barat. Dimana sampai saat ini belum ada bantuan dari Pemprov Papua Barat kepada KONI Papua Barat lewat dana hibah. Hanya saja dengan semangat jiwa olahraga,KONI Papua Barat tetap melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksi yang sudah diamanatkan dalam UU Keolahragaan.
Ditegaskan kembali terkait pemberian dana hibah, dimana sudah wajib dan kewenangan dari pemerintah daerah memberikan bantuan kepada induk organisasi olahraga, hal ini tentunya untuk memberikan dukungan pembinaan dan pengembangan atlit di Papua Barat.
” Selama ini bantuan dana hibah tidak diberikan kepada kami KONI Papua Barat. Kita sudah sampaikan bahwa kaitan masalah hukum atau kasus yang sementara berjalan proses hukum. Itu memang menjadi kendala dan menjadikan sebagai masalah Pemprov Papua Barat tidak berikan dana hibah ke KONI Papua Barat. Tapi kami juga sudah sampaikan dan berikan apresiasi kepada pemerintah yang sudah mengikuti kinerja KONI dan melakukan monitoring. Nah kita sudah bisa tahu bahwa siapa yang melakukan kesalahan dan sudah ditetapkan lewat proses hukum. Oknum-oknum tersebut sudah ditahan dan diproses hukum,” akunya.
Ketika ditanya media ini kaitan pembinaan atlit, sedangkan tidak diberikan dana bantuan hibah selaku induk olahraga. Tetapi infomasi yang diterima dana tersebut langsung diserahkan kepada cabang olahraga.
” Kalau secara aturan, ini sudah menyalahi aturan. Nah dalam arti babak kualifikasi diambil alih oleh Dispora Papua Barat. Ini yang kami sayangkan, Dispora langsung mengambil alih babak kualifikasi terhadap kita punya cabang olahraga. Lebih khusus atlit harusnya menanyakan dan berkoordinasi dengan KONI. Supaya kita dari KONI membantu dengan memberikan data atau menyampaikan tupoksi dari KONI agar sama memvalidasi data. Kaitan dengan pembiayaan,” terangnya.
Diakuinya bahwa KONI Papua Barat mengalami masalah kasus korupsi. Tetapi para pelakunya sudah diproses secara hukum. Dengan tidak diberikan bantuan dana hibah untuk pembinaan atlit dan persiapan PON kepada KONI selaku induk cabang olahraga. Kedepan pihaknya mengkuatirkan kejadian yang sama akan terjadi masalah. Disebabkan pada akhirnya terkait verifikasi data yang sudah dipegang KONI Papua Barat dan yang di pegang pada Dispora Papua Barat.
” Ini terkait anggaran. Nah yang punya kewenangan sebenarnya adalah KONI Papua Barat, karena secara teknis KONI lebih mengetahui tahapan yang harus dilakukan mulai dari TC berjalan, puslatda. Kemudian di pleno sampai dengan masalah pembiayaan atlitnya termasuk uang sakunya berapa besar, oficialnya. Makanya kami kuatir, jangan lagi buat kesalahan yang sama,” urainya.
Bahkan John kembali mengingatkan agar jangan sampai atlit Papua Barat berangkat mengikuti kejuaraan, terus terjadi apa-apa atau kecelakaan atau meninggal dan sebagainya. ” Terus mau tuntut kemana, kita menjaga tetapi yang terjadi selama ini kegiatan KONI Papua Barat diambil alih oleh Dispora Papua Barat,” imbuhnya. (boy)