Atlit PBD Tampil Di PON Aceh dan Sumut Pernah Berprestasi Pada Kejurnas

Atlit PBD Tampil Di PON Aceh dan Sumut Pernah Berprestasi Pada Kejurnas

SORONG.SorongPos.Com,- Bertempat di Hotel Vega, Minggu(27/8) KONI Papua Barat Daya (PBD) menggelar rapat koordinasi bersama cabang olahraga (cabor) yang telah memiliki SK Kepengurusan di Provinsi PBD. Rapat koordinasi dipimpin Ketua Harian KONI PBD Abubakar Gusti didampingi Wakil Ketua Istiyono dan Viktor Solossa, dan dihadiri kurang lebih 19 pengurus cabor di PBD.

Dalam rapat tersebut juga dijekaskan, terkait pengusulan atlit PBD yang nantinya akan turun bertanding pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Selain itu juga dalam rapat koordinasi juga disampaikan hasil rapat KONI Pusat bersama KONI Provinsi Papua, Papua Barat dan 4 daerah otonom baru (DOB) di tanah Papua. Adapun rapat di kantor KONI Pusat tanggal 22 Agustus 2022 lalu di Jakarta dan dipimpin oleh Mayjen TNI Purn Dr.Suwarno S.IP,MSc selaku Waketum I KONI Pusat telah disampaikan, hasil usulan daftar nama atlit akan dikoordinasi dengan induk cabang olahraga setelah usulan daftar nama di terima KONI Pusat.

Untuk KONI Provinsi DOB diberikan wildcard, dengan cabang olahraga individu dengan jumlah maksimal 30 atlit, untuk cabor beregu dapat mengikuti babak kualifikasi PON. Disamping itu juga perkembangan pelaksanaan babak kualifikasi (BK) PON, DOB sudah mengirimkan atlit dibeberapa babak kualifikasi PON. Kemudian usulan nama atlit dari DOB harus dikonfirmasi ke KONI Induk yakni KONI Papua dan Papua Barat. Untuk potensi atlit tidak terlalu jauh khusus untuk cabor beladiri dan kemudian melakukan inventarisasi atlit yang akan turun bertanding pada PON nantinya, hanya atlit yang pernah turun bertanding pada kejuaraan nasional(Kejurnas) serta berprestasi.

Disamping deadline waktu yang diberikan untuk KONI Papua, Papua Barat dan 4 dob di tanah Papua, untuk memasukan nama atlit ke KONI pusat pada tanggal 30 Agustus mendatang. Sementara itu Ketua Harian KONI PBD Abubakar Gusti saat ditemui usai memimpin rapat koordinasi menjelaskan bahwa rapat ini sangat penting. Sekaligus menyampailan hasil rapat bersama KONI Pusat dan KONI yang ada di tanah Papua.

Oleh karena itu pihaknya perlu mengundang cabor yang telah memiliki SK Kepengurusan KONI di PBD. Hal ini disebabkan cabor tersebut telah memiliki SK Kepengurusan terhitung sebagai anggota KONI PBD.

” Yah ini kami perlu sampaikan kepada para cabor yang ada di Provinsi PBD, sehingga tidak menimbulkan pro dan kontra. Jadi nama atlit telah mereka masukan akan kami tampung dan tetap kami sampaikan ke KONI Pusat nantinya. Tapi nama atlit yang dimasukan KONI PBD untuk tampil di PON mendatang. Bukan kami yang putuskan tetapi KONI Pusat. Makanya dibatasi jumlah wild card untuk perorangan tidak untuk beregu. Kemudian atlit yang akan tampil setidaknya pernah menjadi juara di Kejuaraan Nasional, juara Sea Games, Asian Games dan juara dunia atau internasional,” akunya.

Lebih lanjut Abubakar Gusti yang kerap disapan ABG menegaskan, karena KONI DOB adalah KONI Persiapan PON. Dengan demikian regulasi pembiayaan, hanya kepada cabor yang lolos PON. Sedangkan untuk babak kualifikasi(BK) atau Pra PON KONI Papua Barat Daya tidak menyediakan dana atau pembiayaan.

” Kalau mau ikut babak kualifikasi silahkan, tapi dibiayai sendiri.Kami dari KONI tidak menyediakan dana untuk BK dan Pra PON. Nah cabor IMI PBD mereka ikut BK dan Pra PON memakai dana sendiri. Karena aturan dan regulasi di IMI menolak untuk wildcard, tapi semua IMI Indonesia harus ikut babak kualifikasi. Kenapa karena nomor start hanya berjumlah 28 ,sedangkan provinsi di Indonesia sudah 38. Mau tidak mau harus ikut babak kualifikasi, jika ingin tampil di PON Aceh dan Sumut. Nah IMI PBD lolos kualifikasi,” akunya. (boy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *