SORONG.SorongPos.Com,-Bertempat dikantor SKK Migas Papua Maluku (Pamalu), Rabu (12/4) digelar pertemuan antara Kepala SKK Migas Wilayah Pamalu dan Forum Komunikasi Imekko Bersatu Papua Barat Daya.
Dalam Pertemuan tersebut dalam rangka membahas mengenai kegiatan operasi minyak dan gas (Migas) di kabupaten Sorong Selatan terutama di wilayah Inawatan, Metemani, Kaos dan Kokoda (Imekko).
Usai pertemuan Ketua Forum Komunikasi Imekko (Forkom) Bersatu Papua Barat Daya Very Onim menguraikan bahwa ternyata kegiatan operasional migas saat ini di wilayah Imekko, bukan merupakan aspirasi masyarakat adat Imekko yang meminta untuk perusahaan migas, masuk dan beroperasi di wilayah tersebut.Akan tetapi upaya dari Pemkab Sorong Selatan bersama sekelompok orang yang datang, mngatasnamakan masyarakat.
” Jadi dalam pertemuan terungkap.
Saat disampaikan Kepala SKK Migas Wilayah Pamalu. Oleh sebab itu, saya minta agar Pemkab Sorsel perlu jujur dan terbuka terhadap masyarakat adat Imekko, sehingga masyarakat tidak tertipu, ” terangnya.
Bahkan dengan tegas Very mengatakan, dalam pertemuan itu juga sudah disampaikan kepada Kepala SKK Migas Pamalu bahwa mengawal aspirasi masyarakat adat Imekko, bahwa saat ini sebelum digelar musyawarah besar.Dimana tidak diperbolehkan, untuk migas beroperasi di wilayah adat Imekko, ” tegasnya.
Selain itu juga Very menghimbau, agar masyarakat Imekko tidak tertipu oleh sekelompok yang saat ini, mengatasnamakan masyarakat Imekko untuk meminta perusahan hadir. Menurutnya juga ada pertimbangan yang perlu diketahui, bahwa kegiatan operasi migas terkesan adanya unsur paksaan dari sekelompok orang bersama pemangku kepentingan atau pejabat di wilayah Sorsel dan bukan aspirasi murni dari warga masyarakat.
” Sudah jelas pejabat besar Imekko sendiri yang mendesak, tanpa ada pertemuan secara terbuka bersama masyarakat. Jadi dalam pertemuan, sudah ditegaskan dan disampaikan Forkom akan mengawal dan meminta pertanggung jawaban sekelompok orang dan oknum pejabat di Sorsel yang terlihat sangat rakus. Ini nyata bukan aspirasi masyarakat yang saat ini mendesak SKK Migas beroperasi di wilayah Imekko,” akunya.
Ironisnya lagi Very Onim mengatakan bahwa oknum pejabat yang dimaksud adalah Bupati Kabupaten Sorsel dan kaki tangannya yang saat ini, mendesak SKK Migas beroperasi di Wilayah Imekko. Dengan demikian Very meminta
masyarakat Imekko harus berhati hati saat ini. Dikarenakan Pemda Sorsel saat ini tidak pernah menyelesaikan sejumlah persoalan di wilayah Imekko. Lebih lanjut Very mengatakan bahwa kenyataannya, setelah investor masuk beroperasi bulan hanya untuk Migas. Tetapi beberapa perusahaan besar lainnya, ketika terjadi permasalahan dilapangan. Tidak pernah diselesaikan dengan baik oleh Pemkab Sorsel dan masyarakat yang menjadi korban.
” Kami minta Bupati Sorsel harus selesaikan oersoalan kerugian masyarakat adat. Yang sampai saat ini belum dituntaskan. Kemudian kepada oknum kaki tangannya, biasanya memakai motto Satu Untuk Tiga dan Tiga Untuk Satu artinya pemerintahan Sorong Selatan, diduga diatur oleh ketiga oknum ini,” urainya.
Oleh sebab itu pihaknya mendesak kepada Pemkab Sorsel agar segera membuka informasi secara terbuka dan transparan. Dikarenakan kuat dugaan sudah menipu masyarakat adat Imekko, dengan meminta dan datangkan SKK Migas secara diam diam membawa perusahan tanpa ada pertemuan secara terbuka Bersama masyarakat imekko.
” Dugaan kami pasti ada punya rencana program terselubung, sehingga diam diam ambil nama nama tokoh- tokoh yang ingin mendukung kerja- kerja kotor mereka, untuk dilaksanakan sosialisasi atau sesmik di Imekko,” bebernya.
Selain itu juga Very Onim menegaskan kepada Ketua Fraksi Otsus DPR Papua Barat, agar tidak terlalu banyak berbicara. Dikarenakan yang bersangkutan dianggap tidak pantas berbicara, mengenai hak diwilayah Imekko.
Hal ini disebabkan Ketua Fraksi Otsus DPR Papua Barat telah menyangkal rekomendasi LMA Imekko sebulan yang lalu. Kemudian kembali menggunakan rekomendasi dari Imekko.
“Ini yang akan kami pertanyakan, kenapa Ketua Fraksi Otsus DPR Papua Barat datang lagi, untuk bicara menyangkut Migas di Wilayah Imekko. Saran saya janganlah jadi manusia yang serakah. Kemudian harus tahu adat. Masa sudah buang ludah, kemudian jilat kembali. Ini satu pembelajaran yang tidak baik bagi generasi Imekko selanjutnya. Jangan hanya cari kekayaan saja tapi tidak punya niat membangun di wilayah Imekko, ” terangnya.
Lebih jauh Very juga meminta agar Pemda Sorsel,segera selesaikan persoalan kerusakan hutan adat yang saat menyangkut jalan Trans Bedare Kokoda dan Bedare Odeari.
” Selesaikan sampai tuntas dulu. Jangan satu masalah belum diselesaikan dan dituntaskan, sudah bawa perusahan lagi. Bupati buat tim 100 percepatan pembangunan di wilayah Imekko saja tidak ada hasil, persoalan lama saja tidak diselesaikan. Sekarang lagi bawa perusahan baru lagi masuk. Hal ini perlu masyarakat adat Imekko tahu,” imbuhnya. (boy)