AIMAS, SorongPos – Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sorong Bekti Giri Wahyuni meminta, kepada warga yang telah memiliki kolam, dan apabila membutuhkan benih ikan unggul komoditas nila, kakap dan lele, pihaknya siap membantu.
Hal ini ditegaskannya, saat memberikan sambutan pada acara panen ikan non produktif, berlangsung di Unit Pelaksana Teknis Daerah- Balai Benih Ikan (UPTD-BBI), yang beralamat di Kelurahan Majaran, Distrik Salawati, Kamis (1/4).
Bekti menjelaskan, bahwa UPTD-BBI ini sudah dibangun sejak 2009 dilakukan secara bertahap. Kemudian melakukan operasionalisasi pada tahun 2012, dengan kondisi maju-mundur. “Mohon maaf, itu perlu kami sampaikan sesuai kondisi rill yang ada. Hal itu, disebabkan tidak tersedianya biaya operasional,” ungkapnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, aktivitas kembali berlangsung di tahun 2017 pun belum tersedia biaya operasional. Namun, dengan kondisi sarana dan prasarana yang sudah ada apabila tidak difungsikan, maka berbagai fasilitas tersebut semakin lama akan semakin rusak. Menurut juga meski dengan kondisi serba terbatas, pihaknya berupaya untuk terus mengelola.
” Tapi patut bersyukur juga di tahun anggaran 2019 kami mendapat dana bersumber dari APBD Kabupaten Sorong sebanyak Rp 100 juta.Dengan bantuan sumber dana tersebut, kami sangat berterima kasih kepada pak bupati. Dana sebesar itu, kami langsung menyediakan benih-benih ikan unggul untuk disebarkan ke masyarakat,” imbuhnya.
Dikatakan Bekti juga untuk produksi benih ikan sejak tahun 2017 hingga 2020, yakni 260 ribu sampai dengan 350 ribu ekor.
“Alhamdulillah, juga dengan hasil tersebut, di tahun 2020 kami bisa masuk ke kas daerah sebanyak Rp 50 juta. Meski jumlahnya kecil, tapi ke depan diharapkan akan lebih meningkat lagi, ” bebernya.
Dijelaskan, kegiatan panen ikan non produktif jenis nila merah dan hitam ini, yang dinilai tidak seimbang dengan biaya, sehingga harus segera sikapi untuk dipanen dan langsung dijual. Hasil panenan itu nantinya untuk menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah), “pungkasnya.
Sementara itu Bupati Kabupaten Sorong Johny Kamuru meminta, dengan adanya Unit Pelaksana Teknis Daerah- Balai Benih Ikan (UPTD-BBI), yang ada di Kelurahan Majaran, Distrik Salawati secara internal harus dibenahi dulu secara baik.Permintaan orang nomor satu di Kabupaten Sorong ini, saat memberikan sambutan pada acara panen ikan non produktif di salah satu kolam dari 12 kolam budidaya ikan jenis nila hitam dan merah, berlangsung di wilayah Kelurahan Majaran yang turut dihadiri semua pimpinan OPD di daerah ini.
“Memang ikan yang kita panen ini sudah tidak produksi lagi. Hal ini perlu regenerasi,” imbaunya.
Begitu pula, apa yang telah disampaikan Kepala UPTD-BBI beberapa saat lalu, dimana pada budidaya ikan ini selama produksi sudah memasukkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) sekitar Rp 50 juta. Tentu hal ini perlu ditingkatkan lagi, harap JK, sapaan akrab Bupati Johny Kamuru.
Selain itu, lanjut JK, ada laporan juga yang menyampaikan masih ada kekurangan tenaga di UPTD ini maupun sarana dan prasarana yang masih serba terbatas, maka ke depan nanti pihaknya melhat lagi, sesuai kemampuan anggaran pada APBD
Namun pada prinsipnya, pemkab akan membantu soal penganggaran. Dengan harapan, ke depan bisa menghasilkan produksi ikan, yang lebih besar lagi untuk ketersediaan gizi akan protein ikan bagi konsumen, dan sekaligus bisa mendongkrak PAD.
“Dari satu kolam ikan jenis nila hitam dan putih non produktif ini setelah dipanen hasilnya lebih kurang 400 kilogram.
Jumlah sebanyak lebih kurang 400 kilogram itu langsung dibeli oleh para pejabat yang hadir. Termasuk sejumlah awak media yang mengikuti acara panen tersebut, dengan kisaran harga Rp 30.000 per kilogramnya. (rim)