Kota Sorong, SorongPos – Kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Sorong Julian Kelly Kambu ST, M.Si saat ditemui media ini (20/11) disela-sela kegiatan penanaman pohon kembali warga Worot di daerah Worot Gunung menjelaskan bahwa, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kepedulian dan partisipasi warga masyarakat. Menurutnya kegiatan yang dilakukan, jangan hanya dikarenakan adanya proyek. Tetapi yang utama adalah pastisipasi dan kesadaran warga yang didorong.
” Sekarang ini mereka sadar,kemarin hujan terjadi banjir dan longsor. Kalau musim kemarau, untuk dapatkan air bersih sangat sulit. Jadi mari kita jaga sama- sama. Nah kita namakan program ini selamatkan lingkungan hidup (Selingkuh) dan kita padukan dengan gerakan masyarakat sadar bencana (Germas),” akunya.
Dikatakan Kelly kegiatan yang dilakukan ini, adalah upaya untuk menyelamatkan lingkungan hidup.” Pohon yang ditanam sekarang bukan untuk kita, tapi nanti ke anak cucu kita. Kita 5 sampai 10 tahun mendatang sudah pensiun. Nah kawasan ini harus dijaga,” terangnya.
Lebih lanjut Kelly juga mengatakan dari sisi kebijakan dari rencana tata ruang dan tata wilayah. Dimana kawasan Worot sudah dikunci dan tidak ada lagi pembangunan rumah dan sebagainya. Sekarang kata Kelly saat ini hanya difungsikan sebagai kawasan hutan kota Sorong dan kawasan ini kurang lebih ada sekitar 50 hektar.
” Karena kawasan ini sangat penting, untuk menunjang pertumbuhan pembangunan di kota. Kalau kawasan ini, ketika kita bersihkan dan membangun. Maka dipastikan kota Sorong akan tenggelam. Karena air dari gunung turun deras, ditambah air pasang Silaut, dipastikan kota Sorong tenggelam,” imbuhnya.
Lebih jauh Kelly mengatakan, pihaknya sangat bangga. Dikarenakan warga dengan kesadaran sendiri mau melakukan penanaman hutan atau pohon kembali. Disamping itu juga bertepatan dengan besok tanggal (21/11) adalah merupakan hari perayaan pohon sedunia. ” Betapa pentingnya pohon, sehingga dia punya hari sendiri untuk dirayakan,” imbuhnya.
Dikatakan Kelly pula fungsi pohon adalah untuk menyerap dan menahan air, menyerap karbon,suplay oksigen sehingga udara menjadi bersih.
” Kita perbanyak pohon untuk perbanyak oksigen, banyak pohon juga banyak air. Dengan adanya perubahan iklim, makanya kita lakukan perubahan. Kedepan kita akan lakukan pembibitan pohon di Worot gunung,” bebernya.
Ditambahkan juga kegiatan reboisasi dan rehabilitasi lahan secara besar-besaran. Dengan demikian akan membutuhkan anggaran yang sangat besar. Bahkan kata Kelly tidak menutup kemungkinan, pihaknya akan membawa kelompok masyarakat Worot gunung ke Yogyakarta dan melihat penataan gunung di daerah Kidul.
” Yang dulunya tandus dan karang serta tandus. Sekrang jadi hijau dan menjadi tujuan wisata. Pohon Pinus banyak, jaman saya kuliah di sana, itu daerah tandus. Sekarang jadi daerah tujuan wisata, kenapa disana bisa. Kita disini tidak bisa,” tegasnya. (boy)