SORONG.SorongPos.Com,- Ketua Forum Komunikasi Putra Putri Pepera Irian Barat 1969 Viktor Solossa saat ditemui media ini (15/5) di Km 10 mengatakan, selaku anak-anak atau pewaris daripada orang tua yang terlibat di wilayah Sorong Raya berjumlah 107 orang yang ada unsur di kecamatan di saat pelaksanaan pepera. Dimana pihaknya ingin memberikan apresiasi kepada masyarakat Maluku yang pada hari ini merayakan Hari Pattimura yang ke- 207.
Kata Viktor pula sejarah perubahan peradaban di tanah Papua atau Irian Jaya dan Irian Barat saat itu. Dapat dilihat dari sektor pendidikan, agama. Dimana banyak sekali orang Maluku.
” Mulai dari guru-guru penginjil sampai dengan proses Pepera dilakukan di Irian Barat. Dimana ada keluarga dari Maluku secara utuh ada didalamnya,hingga sampai saat ini. Jadi kontribusi sangat besar diberikan keluarga besar Maluku di tanah Papua secara umum dan khusus di Provinsi Papua Barat Daya,” akunya.
Lebih lanjut Viktor juga mengatakan hal ini dapat terlihat dari 3 hal mulai dari adat, agama dan pemerintah. Dimana peran anak-anak Maluku sangat terlihat baik dari sisi pemerintah maupun dari sisi Gereja. Dengan demikian dirinya mewakili anak-anak daripada tokoh Pepera mengucapkan selamat merayakan Hari Pattimura dan pihaknya mengharapkan kedepan dapat berkolaborasi dan bersinergi turut bersama-sama membantu pemerintah dalam mendukung pembangunan di segala bidang.
” Terutama hal yang paling mendasar adalah pendidikan dan kesehatan. Karena sesuai dengan harapan dari orang tua kita yang berjuang untuk tanah Papua ini lebih maju kedepan. Tentunya harus saling bergandeng tangan dengan semua pihak termasuk masyarakat Maluku,” urainya.
Lebih jauh Viktor mengatakan filosofi pela gandong Haris tetap dijaga. Bahkan kedepan filosofi satu gandong bukan hanya sesama orang Maluku saja di tanah rantau. Tetapi juga dengan orang Papua. Menurutnya apa yang telah dibangun para pendahulu orang Maluku di tanah Papua agar tetap dijaga dan bersama-sama mendukung dan mewujudkan tanah Papua lebih baik lagi kedepan.
” Mari kita sama-sama bangun negeri ini. Karena apa yang telah dilakukan pada pendahulu agar diwujud nyatakan. Karena Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945. Tapi kalau Irian Jaya itu merdeka 1 Mei 1963. Dengan kemerdekaan, kita sama-sama memberikan segala daya, diabdikan kepada negeri dan masyarakat menjadi lebih baik dan maju di segala bidang,” tuturnya. (boy)