KOTA SORONG,SORONGPOS.COM – Plt. Sekretaris Daerah Kota Sorong, Rudy R. Lakku, meminta kepada pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Sorong, untuk menyiapkan stafnya yang ditugaskan sebagai admin atau operator dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), yang digelar perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat di Gedung Drs. Ec. L. Jitmau, M.M, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Selasa (4/11/2023).
“Saya berharap kita dapat mengikuti kegiatan ini sampai selesai. Terutama bapak Ibu pimpinan OPD, adminnya harap disiapkan. Siapkan juga laptop untuk menyusun, karena kita akan diberitahu oleh teman-teman di BPK, bagaimana caranya Menyusun,” pesan Rudy.

Sementara itu, Auditor Madya, I Putu Alit Putrawan dalam arahannya menjelaskan, selain penyampaian materi tentang SPIP, juga akan diberikan materi terkait manajemen risiko. Kedua hal tersebut sangatlah penting, karena dalam proses perencanaan pengawasan oleh inspektur, sudah seharusnya berbasis risiko dengan keterbatasan waktu, tenaga dan lainnya.
“Oleh karena itu, kami memprioritaskan pengalaman yang harus dilakukan terlebih dahulu. Tujuan daripada SPIP adalah, memberikan keyakinan terhadap kehandalan laporan, pengamanan aset, pelaksanaan kegiatan yang efektif dan efisien, dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan,” kata Putu.

Pengertian dari risiko, sambungnya, peristiwa atau kejadian yang mungkin terjadi, yang dapat menghambat atau menimbulkan efek negatif pada tujuan yang akan dicapai. Setiap OPD akan mempunyai sasaran strategis yang akan dituju.
“Dari sekian tujuan-tujuan OPD, pasti ada beberapa yang strategis yang harus dituju, sehingga tujuan tadi efektif dan efisien dengan sumber daya yang tersedia,” papar Putu.
Harapannya, hingga 2 hari ke depan jalannya kegiatan bimtek tersebut, pihaknya telah mendapatkan data risiko dari setiap OPD, minimalnya, 2 atau 3 risiko per OPD. Selain itu, yang menjadi sasaran utama atau tujuan opini, akan menjadi sasaran strategis bagi OPD tersebut.
“Itu yang kami harapkan, sehingga apa yang menjadi tujuan tadi, apabila ada risiko-risiko yang sekiranya menghambat tujuan tersebut, dapat kami mitigasi sehingga tujuannya tercapai,” harap Putu.

Selain dirinya, pemateri lainnya yaitu, Auditor Pelaksana Perwakilan BPKP Papua Barat, Wita Rosmalia Siahaan yang membawa materi tentang manajemen risiko, dan Calon Auditor Pelaksana Perwakilan BPKP Papua Barat, A. Muh. Sultan Muwaffaq dengan materi SPIP. (brm)