FGD Integrated City Planning, Dorong Sinergi Pembangunan Kota Sorong yang Berkelanjutan

FGD Integrated City Planning, Dorong Sinergi Pembangunan Kota Sorong yang Berkelanjutan

KOTA SORONG, SORONGPOS.COM – Wali Kota Sorong, Septinus Lobat, S.H., MPA, melalui Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Amos Karet, S.H., membuka secara resmi kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Integrated City Planning yang digelar oleh Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Acara berlangsung di Hotel Vega Sorong, Selasa (14/10/2025), dan dihadiri oleh perwakilan OPD Provinsi Papua Barat Daya, Pemerintah Kota Sorong, Kabupaten Sorong, serta sejumlah instansi vertikal, BUMN/BUMD, dan undangan lainnya.

Dalam sambutan tertulisnya, Wali Kota Sorong menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara, narasumber, dan peserta yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Ia menilai, FGD ini merupakan langkah penting dalam membangun sinergi lintas sektor dan wilayah guna mewujudkan perencanaan kota yang terpadu, berkelanjutan, dan adaptif terhadap tantangan masa depan.

“Sebagai gerbang utama Tanah Papua, Kota Sorong memiliki peran strategis sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan barat Papua sekaligus simpul konektivitas antara Indonesia bagian timur dan wilayah lainnya,” tertulis dalam sambutan Wali Kota.

Melalui konsep Integrated City Planning, lanjutnya, pembangunan kota harus dilakukan secara menyeluruh dan saling terhubung antara tata ruang, infrastruktur, transportasi, energi, air, dan sistem lingkungan hidup. Pendekatan ini sejalan dengan visi transformasi menuju kota cerdas, hijau, dan inklusif, yang memperhatikan keseimbangan antara aspek fisik, sosial, dan ekonomi masyarakat.

Wali Kota juga menekankan pentingnya menjadikan forum FGD ini sebagai wadah untuk bertukar ide, berbagi pengalaman, dan melahirkan rekomendasi konkret yang dapat menjadi dasar penyusunan rencana pembangunan kota yang holistik.
“Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, akademisi, pelaku usaha, serta masyarakat sipil sangat dibutuhkan agar arah pembangunan benar-benar berpihak pada kepentingan rakyat dan lingkungan,” tandasnya.

Usai pembukaan, kegiatan dilanjutkan dengan penabuhan tifa sebagai tanda dimulainya acara, kemudian berlanjut dengan pemaparan materi dan sesi diskusi interaktif antara peserta dan narasumber. (brm)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *