SORONG.SorongPos.Com,- Kepala Bandara Udara Domine Eduard Osok (DEO) Sorong Asep Soekarjo saat ditemui media diruang kerjanya, Selasa(23/9) mengatakan, bahwa pihaknya mengambil sikap terhadap perseteruan PT Lion Air dan PT Lintas Megantara termasuk PT Tri Perkasa Dirgantara. Dimana tentunya mengacu atau berpatokan pada peraturan Menteri Nomor 81 Tahun 2021 mengenai jasa terkait. Menurutnya soal jasa terkait, tentuya mengacu kepada kesepakatan pihak pemberi dan penerima pekerjaan. Ditegaskannya pula tidak bisa masuk terlalu dalam, dikarenakan kesepakatan yang dibuat bukan berada pada posisinya sebagai Kabandara.” Itu kesepakatan kedua belah pihak, terkait ada persoalan lain-lain. Yah harus dibicarakan dengan pemberi pekerjaan, dalam hal ini pihak Lion Air,” terangnya.
Bahkan kata Kabandara untuk menyelesaikan masalah ini. Dimana pihaknya telah berupaya melakukan mediasi sampai kurang lebih 3 kali. Menurutnya dalam mediasi, dirinya hanya sebagai moderator dan tidak bisa memutuskan. Dikarenakan kedua belah pihak masing-masing mempunyai statement sendiri-sendiri atau argumen sendiri-sendiri. Soal PT Lintas Megantara akan mengangkat masalah ke ranah hukum. Kata Kabandara. ” Kalau menurut saya itu hal setiap warga negara dimata hukum. Jadi silahkan saja, saya tidak bisa mencegah seseorang untuk menempuh jalur hukum. Contoh kasus misalkan bapa (anda,red) tersinggung dengan saya. Bisa melaporkan saya, itu hak setiap warga negara baik perseroan ataupun secara koorporasi,” terangnya.
Ditegaskan Kabandara, dirinya tetap tidak akan berbicara mengenai kontrak baik dari PT Lintas Megantara maupun PT Tri Perkasa Dirgantara. Dikarenakan mereka tidak berkontrak dengan Kabandara. Tetapi dirinya lebih menekankan atau bicara operasional bandara, agar jangan sampai terganggu. “Silakan
berproses dan di diskusi secara bersama atau dibawah ke ranah hukum,” terangnya.
Ketika ditanya nasib para karyawan yang diputuskan kontrak. ” Kalau bicara kontrak saya tidak punya kapasitas Tapi sebaiknya tanyakan ke Lion Air dan pihak-pihak lain yang sama- sama mengklaim memiliki kontrak. Itu jelas saya sangat tidak tertarik didalam satu narasi bahwa saya ikut didalam. Tapi saya bicara diluar dan saya tegaskan sekali lagi saya tidak ada didalam situ,” tegasnya
Selain itu Kabandara juga mengambil tindakan untuk netral. Soal apakah dirinya mengeluarkan surat agar goundhaling ditangani oleh PT Tri Perkasa Dirgantara. Menurutnya bahwa hal itu tidak benar dan dirinya tidak pernah mengeluarkan surat. Tetapi yang sebenarnya dari pihak perusahaan meminta klarifikasi legalitas. ” Kemarin itu ada rapat di kantor pusat dan informasi apakah benar atau tidak mereka sudah setuju. Yah saya bicara sesuai dengan apa yang terjadi bahwa mereka memasukan surat terkait penunjukan dari Lion Grup ke Tri Perkasa Dirgantara,” imbuhnya.
Disamping Kabandara juga menyebutkan siapa yang berhak. Tetapi pihaknya menyampaikan sesuai dengan rapat pada tanggal 22 September 2025 yang dipimpin Direktur Bandara Udara Kementrian Perhubungan. Selain itu surat selaku Kabandara, hanya menyampaikan suratnya bahwa para pihak telah menyepakati akan melaksanakan pelayanan darat maskapai Lion Air. Tentunya dengan surat pemberitahuan dari pihak Lion Air. ” Surat itu dari Lion Air ke kami selalu Kabandara. Jadi saya tidak berspekulasi antara si A dan si B. Tetapi surat diberikan surat dari pihak maskapai. Suratnya dari Lion Air ada. Kemudian tidak ada kata-kata saya yang harus menunjuk seseorang apakah Tri Perkasa Dirgantara atau yang lain sama sekali tidak ada. Ada surat saya yang ditujukan ke Lintas Megantara sesuai klarifikasi dari mereka,” terangnya
Selain itu juga Kabandara mengatakan masalah ini agak unik. Dikarenakan sejak menjabat sebagai Kabandara selama kurang lebih 14 tahun. Kemudian terjadi masalah seperti ini, biasanya kalau terjadi pasti semua dan tidak seperti ini. Disamping itu juga Kabandara menegaskan soal Lion Air sudah memutuskan kontrak dan sebagainya. Bukanlah bagian dari ranahnya sebagai Kabandara. ” Karena bukan saya yang memberi pekerjaan. Makanya saya tidak tertarik dalam masalah itu. Tetapi saya tetap diluar, karena di bisnis to bisnis. Kabandara tidak mengatur bisnis, hanya pelayanan dan operasional bandara. Tugas saya pelayanan ke penumpang dan keamanan operasional penerbangan,” tuturnya.
Disamping kata Kabandara, bahwa isu yang beredar bahwa dirinya membawa tenaga kerja. Dimana bagaimana Kabandara mau masukan tenaga kerja. ” Wong saya saja tidak masuk dalam struktur Lion Air. Namanya PNS tidak boleh berbisnis, kalau memang bisa dibuktikan saya siap seperti apa yang sudah sampaikan ke media beberapa hari yang lalu,” tegasnya
Bahkan Kabandara mengaku sangat senang dikonfirmasi sehingga menjadi jelas. Dikarenakan saat ini parameter untuk seorang PNS cukup ketat. ” Bapak tahu sendirilah, kita tidak boleh memamerkan barang mewah. Itu untuk PNS, apalagi saya pejabat yang notabene publik figur. Jadi saya tidak mau terlalu dalam mengurus masalah Lion Air dan perusahaan lainnya,” tukasnya. (boy)