KOTA SORONG, SORONGPOS.COM – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Sorong, selalu aktif dalam berkoordinasi terkait kondisi inflasi, serta sering melakukan peninjauan dan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke sejumlah tempat, yakni distributor, Supermarket, Swalayan, Bulog, dan pasar.
Penjabat Wali Kota Sorong, George Yarangga dalam kegiatan High Level Meeting TPID Kota Sorong, di Gedung Drs. Ec. L. Jitmau, M.M, Jumat (31/3/2023) mengatakan, sidak tersebut bertujuan untuk mengetahui secara langsung laju pertumbuhan perekonomian di Kota Sorong.
“Tentunya akan berdampak pada peningkatan inflasi saat menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), Idul Fitri tahun 2023 ini. Oleh karena itu, koordinasi dan sinergitas yang telah terjalin baik melalui TPID dan gerakan nasional pengendali inflasi pangan, dapat dipertahankan bahkan lebih ditingkatkan lagi,” kata Yarangga.
Diharapkan, sambungnya, melalui kegiatan High Level Meeting TPID Kota Sorong, dapat memberikan manfaat positif dalam mengendalikan dan mengantisipasi inflasi secara bersama-sama. Laju inflasi yang tinggi, akan memberikan dampak terhadap peningkatan kemiskinan.
Pada momentum saat ini menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, perlu adanya kolaborasi sebagai upaya mengantisipasi secara umum peningkatan harga, terutama terjadi pada periode H-10 Ramadhan, H+10 Ramadhan, dan H+10 lebaran.
Hal ini menjadi momen penting pengawasan untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan di masyarakat, sehingga diperlukan keterlibatan produktivitas semua pihak, terutama TPID, pihak pengendali inflasi pangan, serta stakeholder lainnya, untuk menjaga stabilitas tata kelola harga pokok komoditas pangan.
“Persiapan Pemerintah Kota Sorong sangat diperlukan dalam menghadapi hari raya Idul Fitri 2023, ditengah meningkatnya aktivitas dan mobilitas masyarakat. Sinergitas TPID dengan pihak terkait juga sangat diperlukan, khususnya dalam upaya stabilitas harga, penurunan permintaan, menjaga kelancaran distribusi, serta menjamin ketersediaan,” urai Yarangga.
Diharapkan, peran dan fungsi TPID dapat turut mengupayakan pengendalian inflasi dan kestabilan pangan. Beberapa upaya dapat ditempuh seperti koordinasi yang intens antara pemerintah kota Sorong, Bank Indonesia, BPS, dan berbagai instansi yang tergabung dalam TPID.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Roni Cahyadi mengatakan, untuk mengantisipasi kenaikan harga yang akan berpengaruh pada daya beli masyarakat, maka pihaknya melakukan koordinasi dengan pemerintah kota Sorong, guna menyamakan persepsi dan menetapkan strategi apa yang akan digunakan TPID kota Sorong.
“Ada beberapa komoditi yang mempengaruhi inflasi. Pastinya Bank Indonesia tidak bekerja sendiri, melainkan dibawah TPID dan instansi vertikal seperti Bulog, Pelindo, dan lainnya. BI sudah pasti mendukung melalui pasar murah,” papar Roni.
Tambahnya, secara historis, HBKN Idul Fitri memicu kenaikan harga beberapa komoditas pangan di Kota Sorong, seperti daging ayam ras, telur ayam, bawang merah dan putih, minyak goreng, dan gula pasir. Sedang cabai rawit dan cabai merah secara historis juga mengalami kenaikan harga menjelang HBKN.
Masih di tempat yang sama, Pj. Wali Kota Sorong dalam arahannya mengatakan, Langkah-langkah yang harus dilakukan TPID sebelum lebaran adalah, melaksanakan pasar murah yang melibatkan distributor dan dinas-dinas terkait.
Selain itu, perlu juga digalakkan gerakan menanam yang dilakukan Dinas Pertanian yang bekerja sama dengan pihak Distrik dan Kelurahan. Pemerintah kota Sorong juga akan bekerja sama dengan kabupaten-kabupaten sekitar, seperti kabupaten Sorong, Tambrauw, dan Sorong Selatan. (brm)