KOTA SORONG, SORONGPOS.COM – Penjabat Wali Kota Sorong, George Yarangga, Turun Lapangan (Turlap) guna melakukan pengecekan perkembangan di lokasi terjadinya kebakaran dua hari lalu, yakni Pasar Baru, Kompleks Kampung Bugis, Jumat (24/3/2023) siang.
Pada kunjungan tersebut, dirinya juga didampingi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) termasuk Sekretaris Daerah Kota Sorong, Ruddy R. Lakku, Satgas Pangan Polresta Sorong dan Polda Papua Barat, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Kepala BPS Sorong, Merry.
Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kondisi warga korban kebakaran dalam keadaan sehat walafiat. Dari pantau redaksi, mengawali kunjungan tersebut, Yarangga mengecek perkembangan pelayanan kesehatan dan penanganannya, serta stok obat-obatan di posko Kesehatan.
Dari hasil bincang-bincang, terdapat beberapa kendala dari tim medis, salah satunya adalah stok obat sirup untuk anak sudah habis. Oleh karena itu, dirinya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan, agar obat sirup tersebut dapat disuplai lagi.
“Saya datang untuk melihat sejauh mana pelayanan kesehatan dan penanganannya, juga berapa banyak yang sudah dilayani, apa hambatan-hambatannya, serta keluhan yang diterima. Selain kehabisan obat sirup anak, mereka (tim medis, red) juga meminta ransel untuk mengisi obat-obatan, agar dapat mengunjungi para korban di rumahnya masing-masing,” jelas Yarangga.
Usai itu, dirinya menghampiri dan menyapa ibu-ibu yang sedang memasak di lokasi yang tidak dari posko kesehatan. Kemudian melanjutkan peninjauan ke lokasi rumah warga yang terbakar. Pada kesempatan itu, Yarangga berbicang dengan Asisten II Bidang Administrasi, Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Sorong, H. Tamrin Tajuddin, yang juga adalah korban rumah terbakar di lokasi tersebut.
“Mohon izin bapak, sekedar masukan, kalau bisa saat dilakukan pengerjaan oleh dinas terkait, mungkin jalan pada gang ini dapat diperlebar seukuran mobil. Hal ini supaya jika terjadi peristiwa yang sama, mobil pemadam kebakaran bisa lewat di jalan ini,” usul Tamrin.
Senada dengan dirinya, RW setempat juga meminta agar pada saat Dinas PUPR yang kini telah dilebur menjadi Dinas Cipta Karya dan Dinas Bina Marga Kota Sorong melakukan pembongkaran, warga korban rumah terbakar juga turut dilibatkan.
Alasannya, berdasarkan pengalaman peristiwa kebakaran yang terjadi pada kompleks tersebut beberapa tahun silam, saat dilakukan pembongkaran dan pembangunan kembali, ada warga yang malah kehilangan hak tanah.
Hal ini disebabkan karena pada saat pembongkaran, tidak dilakukan penandaan atau pemasang patok pada kintal tanah milik masing-masing warga. Akibatnya, pada saat pembangunan kembali, ukuran tanah dari masing-masing warga telah berubah atau ada yang bertambah besar, kecil, dan malah kehilangan tanah.
“Ada permintaan dari RW setempat ataupun warga yang mempunyai rumah terbakar. Dari pengalaman-pengalaman sebelumnya saat tempat ini terbakar, kalau dilakukan pembongkaran semua dan kemudian dimulai pembangunan kembali, ada yang tidak dapat lahan untuk membangun rumah,” kata Yarangga saat diwawancarai awak media.
Dari pengalaman itu, sambungnya, warga menginginkan untuk dilakukan pengecekan kembali rumah-rumah yang mungkin sudah tidak ada lagi harta berharga, agar kemudian dilakukan pembongkaran dan dipasang patok, karena keseluruhan tanah pada lokasi tersebut merupakan tanah yang sudah bersertifikat.
“Kami minta warga untuk melakukan pertemuan dan koordinasi dengan pemerintah, supaya dapat dipastikan. Harapan kami, setidaknya selama puasa sampai lebaran nantinya, warga dapat tertangani dengan baik. Selain pemerintah provinsi, kami juga berharap Kementerian Sosial dan kementerian terkait lainnya untuk dapat membantu warga kami,” harap Yarangga.
Usai itu, dirinya Bersama tim beranjak meninjau posko dapur umum yang lokasinya tidak jauh dari tempat itu. Pada kesempatan itu, Pj. Wali Kota menyempatkan diri turun tangan membantu para relawan mengupas kulit bawang merah dan bawang putih, serta melepas kulit udang.
Bukan hanya itu, Yarangga juga bertanya kepada para relawan apa saja yang mereka kerjakan dan jumlah dan stok makanan yang mereka masak. Selain itu, dirinya juga mengecekan stok makanan yang disimpan di salah satu bangunan di tempat itu, yang dijadikan gudang penyimpanan sementara. (brm)