AIMAS, SorongPos – Limbah smelter bakal dijadikan bahan baku semen, dan dengan adanya rencana pembangunan smelter pada awal 2022 di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, limbah smelter tersebut nanti akan bisa dimanfaatkan oleh pihak manajemen Pabrik Semen Coins, yang berkedudukan di Manokwari, Papua Barat.
“Untuk membangun kerja sama dengan perusahaan semen itu, kita akan berkoordinasi, dan minta arahan serta petunjuk Gubernur Papua Barat, dan diharapkan limbah smelter bisa dikelola sesuai arah dan harapan kita bersama,” kata Direktur Utama PT Malamoi Olom Wobok (MOW) Gabriel Simanjuntak, melalui Direktur Bisnis Ir. Muhammad Said Noer,M.Si, kepada sejumlah awak media di kantornya belum lama ini.
Saat ini, jelas Said Noer, Direktur Utama MOW masih berada di Jakarta dan, juga menunggu rencana Dirjen Minerba (Mineral dan Batubara), Kementerian Energi Sumber Daya Mineral untuk segera melakukan penandatangan Surat Keputusan Pembentukan Tim Kerja, yang rencananya pada 1 April mendatang.
” Setelah SK itu ditandatangani tentu ada pihak-pihak terkait tersebut beranggotakan, Kementerian Kemaritiman dan Investasi, juga ada keterlibatan Pemkab Sorong, PT MOW, dan PT Antam selaku pengelola dari salah satu anak perusahaan Gag Nikel,” urainya.
Dikatakan Said pula dengan keterlibatan semua unsur di dalamnya, maka terbentuklah suatu teamwork yang kuat untuk saling bersinergi. kemudian dengan harapan, pembangunan smelter bisa berjalan. Said Noer, yang pernah menjabat Sekda Kabupaten Sorong dan memasuki purnatugas Mei 2020 lalu juga membeberkan tim yang dibentuk akan segera ke Sorong, untuk melakukan studi kelayakan (fasibility study) atas rencana tersebut. “Harapan kami, ketika SK itu sudah ditandatangani tim langsung bekerja, dan mudah-mudahan, awal tahun 2022 nanti peletakan batu pertamanya sudah bisa mulai dilaksanakan,” akunya. (rim)