MAKASAR, SorongPos – Deputi I Staf Kepresidenan Febri Calvin Tetelepta terlihat marah, saat melakukan rapat koordinasi pembangunan proyek strategis nasionalcsi kantor Gubernur Sulawesi Selatan(10/2/21).
Bahkan staf kepresidenan mengaku pelaksanaan proyek strategis nasional di Sulawesi Selatan terlihat kacau.
Hal ini terungkap dalam rapat pembahasan proyek kereta api Trans Sulawesi, dikarenakan pembebasan lahan masih banyak masalah. ” Masalahnya terlalu banyak, kita tidak tahu akhirnya seperti apa ini(kereta api), tegasnya sambil memukul meja.
Kemarahan staf Presiden ini, disebabkan masalah lahan yang setiap tahun. Tidak kunjungan selesai, progres kereta api pun menunjukan tidak ada kemajuan atau hasil yang baik. ” Tiap tahun hanya masalah pembebasan lahan. Padahal ini masalah bisa diselesaikan. Maaf ya saya marah, karena kacau semua,” urainya.
Febri pun mengaku ditugaskan Presiden, untuk memastikan proyek ini dapat berjalan dengan baik. Menurutnya Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah sudah mendesak ada percepatan. ” Presiden perintahkan bagaimana supaya proyek ini jalan. Bagaimana kita mau kerja baik, kalau hanya masalah ini terus. Saya ndak ada urusan dengan teknis proyek. Saya mau ini jalan tapi kelihatan kayak main-main,” terangnya.
Sementara itu Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Timur Jumardi mengatakan, bahwa masalah tanah masih menjadi persoalan. Bahkan Kemenhub sendiri mengeluh sulitnya pembebasan lahan di Sulsel. Oleh karena itu pihak balai perkeretaapian masih terus melakukan koordinasi dengan seluruh pihak terkait, termasuk diharapkan adanya dukungan dan kerjasama masyarakat.” Karena pembebasan lahan untuk kereta api, beda dengan pembebasan lahan untuk jalan. Sulit sekali,” keluhnya. (Tim/boy)
Foto : Sumber tribunnews.com