Jayapura, Sorongpos – Manus Murib, satu dari dua siswa yang ditembak di Sinak, Kabupaten Puncak Papua menyebutkan penembak mereka menggunakan baju, rompi dan helm berwarna hitam.
Pengakuan Manus ini terekam dalam sebuah video berdurasi 4 menit lebih yang viral di media sosial sejak Sabtu (21/11/2020).
“Mereka tembak teman saya dulu. Jumlahnya banyak. Bajunya (seragam) hitam semua. Pakai rompi dan helm warna hitam,” kata Manus yang diterjemahkan oleh seorang penterjemah dalam video tersebut.
Manus yang tengah mendapatkan perawatan karena luka tembak yang dialaminya dalam video tersebut menjelaskan kronologis penembakan yang dialaminya kepada beberapa orang, termasuk keluarga dan anggota TNI.
Lanjut Manus, ia dan temannya ditembak saat mereka berada di dataran tinggi di Distrik Gome Utara, kampung Jaiti. Mereka berdua ditembak menggunakan pistol.
Sebelumnya, seorang warga Puncak kepada Jubi mengatakan pada hari Kamis, Atanius Wuka dan Manus Murib, siswa kelas dua di SMAN 1 Ilaga hendak pulang ke kampungnya merayakan Natal bersama dengan orang tua. Dari Gome keduanya mau ke Agandugume.
Dia mengatakan, di tengah jalan Manus Murib dan Atanius Wuka bertemu dengan anggota TNI dan sempat ditanyai.
“Mereka tanya hanya satu kata itu saja dan kasih senjata kepada dua adik ini pegang, lalu foto mereka, karena adik Manus Murib dia rasa tidak enak (hati), dia langsung lari dan dapat tembak tiga kali. Satu peluru tembus di dekat daun telinga dan dua (peluru) masih ada di dalam (tubuh) dan dia berusaha lari ke distrik Gome Utara untuk menyelamatkan diri. Hingga tiba di rumah itu jam 10 malam, sedangkan kejadian ini terjadi pada siang jam 11,” tutur warga ini.
Namun Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw menyebutkan dua siswa ini menjadi korban penembakan orang tak dikenal (OTK) di Sinak, Kabupaten Puncak, seorang di antaranya meninggal dunia.
Kapolda mengatakan bahwa polisi belum bisa memastikan siapa pelaku penembakan dan sudah memerintahkan penyelidikan kasus tersebut kepada Polres Puncak. (Sumber: jubi.co.id)